5 Provinsi di Indonesia Sudah Selesaikan Cetak Biru PPM
Rabu, 02 Oktober 2019, 14:38 WIBBisnisNews.id -- Kementerian ESDM akan memberikan coaching dan clinic untuk berbagi pengalaman pada pemerintah daerah untuk menyelesaikan cetak biru Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Kini sudah lima provinsi di Indonesia telah menyelesaikan cetak biru. Kelima provinsi itu adalah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Komitmen bersama Pemerintah dan perusahaan tambang mengemuka pada ASEAN Workshop on Corporate Social Responsibility yang berlangsung di Swiss Belhotel Balikpapan, Kalimantan Timur. Acara bertema "A Multi-Stakeholder Goals Toward Sustainability in the ASEAN Region" ini dibuka oleh Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono.
Dalam sambutannya, Bambang menyampaikan bahwa sebagai anggota ASEAN, Indonesia memfasilitasi perdagangan batubara dan mengembangkan penggunaan teknologi batubara bersih. Tindak lanjutnya adalah melalui kepedulian terhadap manajemen lingkungan dan perkembangan masyarakat sekitar tambang, antara lain melalui kegiatan PPM atau biasa disebut sebagai Community Development.
Bambang mengungkapkan, pemetaan sosial ekonomi regional juga akan dilaksanakan dengan asosiasi pertambangan dan LSM. Selain itu, Pemerintah mendorong para pelaku usaha pertambangan untuk membuat masterplan PPM dari sisi perusahaan sebagai input pembuatan cetak biru pemerintah daerah. "Setiap program PPM perlu didukung oleh seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, perusahaan dan masyarakat," tukas Bambang.
Kehadiran perusahaan tambang harus memberikan manfaat dan dampak positif langsung bagi kesejahteraan masyarakat sekitar, sehingga di samping dalam bidang ekonomi, juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan, sosiokultural, kesehatan, dan lingkungan. Program PPM perlu dilaksanakan lebih baik agar masyarakat dapat mandiri dan kegiatan ekonomi tidak terganggu jika kelak kegiatan pertambangan terhenti.
Pelaksanaan workshop ini sekaligus melakukan komitmen Indonesia yang tertuang dalam ASEAN Plan of Action on Energy Cooperation 2015-2020, sebagai salah satu wadah untuk berbagi informasi best practices pengelolaan tambang di tingkat regional. Workshop ini turut dihadiri oleh sejumlah perwakilan perusahaan tambang di Kalimantan.(helmi)