Ahli Strategi Gedung Putih Dipecat
Sabtu, 19 Agustus 2017, 08:58 WIBBisnisnews.id - Kepala strategi Gedung Putih Steve Bannon, ajudan utama Presiden Donald Trump meninggalkan jabatannya.
Sekretaris Pers, Sarah Huckabee Sanders memastikan bahwa hari Jumat (18/8/2017) adalah hari terakhirnya.
Bannon yang membantu membentuk pesan kampanye "Amerika Pertama" Trump, kembali sebagai kepala Breitbart.com, dan mengatakan bahwa dia akan tetap setia walau ia telah dituduh menyuarakan pandangan supremasi anti-Semit dan kulit putih.
Investor miliarder Carl Icahn juga mengumumkan bahwa dia telah mengakhiri perannya sebagai penasihat khusus presiden untuk reformasi peraturan, setelah dikritik sarannya dapat menguntungkan bisnisnya sendiri.
Bannon dikenal telah berkompetisi untuk mempengaruhi sayap barat melawan faksi yang lebih moderat, termasuk anggota keluarga Trump.
Dia mengatakan kepada jaringan TV Bloomberg, "Saya meninggalkan Gedung Putih dan akan berperang melawan musuh-musuh Trump di Capitol Hill, di media, dan di perusahaan Amerika."
Trump mengangkat Bannon awal tahun ini ke Dewan Keamanan Nasional, kelompok utama penasihat keamanan nasional dan urusan luar negeri.
Namun, dia kemudian dikeluarkan dari dewan tersebut sebagai pertanda pengaruh Penasihat Keamanan Nasional, HR McMaster terhadap presiden.
Bannon dilaporkan telah bertengkar dengan McMaster dan juga Gary Cohn, direktur Dewan Ekonomi Nasional presiden dan mantan kepala Goldman Sachs yang dipandang sebagai globalis.
Cohn, bersama dengan menantu Presiden Trump, Jared Kushner, dan Ivanka Trump, dipandang sebagai ancaman terhadap agenda Gedung Putih oleh Bannon.
Pemecatan Bannon akan dilihat sebagai kemenangan bagi Kepala Staf John Kelly, yang berusaha menanamkan disiplin di Gedung Putih.
Trump memicu spekulasi ketika ditanya pekan lalu tentang masa depan Bannon dan dia menjawab: "Kita lihat saja nanti."
Wawancara Bannon minggu ini dengan Prospek Amerika, sebuah majalah liberal, dilaporkan membuat marah presiden. Ajudan Gedung Putih dikutip mengatakan menolak gagasan solusi militer di Korea Utara.
Dia mengatakan kepada majalah tersebut bahwa AS dalam perang ekonomi dengan China dan dia bertujuan mendorong orang-orang moderat yang dia percaya bersikap lunak terhadap China.
Bannon mengatakan bahwa dia menganggapnya sebagai obrolan off-the-record dan tidak menyadari bahwa dia akan dikutip.
Dia telah mendorong memberlakukan tarif tambahan pada China dan mitra dagang lainnya untuk mengurangi defisit dengan negara-negara tersebut. Dia juga menganjurkan larangan perjalanan terhadap warga negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim.
Dilansir dari BBC, pernyataan Huckabee Sanders mengatakan, "Kepala Staf Gedung Putih John Kelly dan Steve Bannon sepakat hari ini akan menjadi hari terakhir Steve. Kami bersyukur atas pelayanannya dan semoga dia mendapat yang terbaik."
Siapa lagi yang meninggalkan Gedung Putih?
Anthony Scaramucci, direktur komunikasi - 31 Juli
Reince Priebus, kepala staf - 28 Juli
Sean Spicer, sekretaris pers - 21 Juli
Mike Dubke, direktur komunikasi, 30 Mei
Michael Flynn, penasihat keamanan nasional - 14 Februari (marloft)