Akhirnya...Tiger Air Bisa Bawa 2.000 Orang Pulang
Kamis, 12 Januari 2017, 19:35 WIBBisnisnews.id - Indonesia telah mengijinkan manajemen Tiger Airways Australia terbang dari Bali ke Australia sampai Senin, sehingga sekitar 2.000 penumpang yang terdampar dapat kembali ke kampung halamannya masing-masing.
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian, Perhubungan, Bambang S Ervan mengatakan, yang jadi skala prioritas adalah kenyamanan penumpang yang sampai saat ini belum bisa kembali ke Australia. Ini merupakan bagian dari toleransi pemerintah kepada penumpang Tiger Air.
" Sudah disepakati dengan pihak manajemen Tiger Airways untuk dapat mengangkut penumpangnya sampai hari Senin, 16 Januari 2017, " jelas Bambang.
Menurutnya, pihak Tiger Air sudah tahu bahwa ijin mereka untuk penerbangan carter, tapi masih tetap menjual tiket. Kata Bambang, sebelumnya mereka sudah diperingati, tapi masih tetap dijalankan.
Kata Bambang, pemerintah Indonesia berterimakasih kepada pihak Tiger Air yang telah membawa banyak turis ke Indonesia atau Bali. Tapi kata Bambang, regulasi yang ada wajib diikuti dan ditaati.
Manajemen Tiger Air dalam sebuah pernyataannya hari ini mengatakan, tenggang waktu diberikan sampai hari Senin, setelah lewat konsultasi. Artinya, kata dia, kalaupun ada kesalahan, tapi tetap butuh tenggang waktu terkait penumpang yang sudah membeli tiket untuk kembali ke Australia.
CEO Tiger Air, Rob Sharp, sebelumnya memang telah memohon kepada pemerintah Indonesia untuk memberikan maskapai masa tenggang waktu, sambil mengerjakan aturan yang ada.
"Jika pemerintah Indonesia tidak ingin menghormati perjanjian saat ini, kami meminta mereka untuk memberikan tenggang waktu sehingga kami dapat terus terbang, sementara kami mengerjakan persyaratan tersebut bersama-sama," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Ini akan membantu kita untuk mendukung pelanggan yang telah memberikan kontribusi penting untuk pariwisata di Indonesia."
Sebagai hasil kesepakatan bersama, Tiger Air akan mampu membawa sekitar 2.000 pelanggan kembali ke Australia.
" Setelah konsultasi dengan Pemerintah Indonesia, Tiger Airways Australia telah diberikan izin penerbangan dari Bali ke Australia sampai hari Senin, 16 Januari 2017, untuk membawa pulang warga Australia yang saat ini berada di Bali, " katanya dalam sebuah pernyataan.
Sementara Tiger Air tidak memberikan rincian tentang "persyaratan administratif baru", sumber yang akrab dengan masalah ini mengatakan bahwa Indonesia awal pekan ini telah mengubah lembaga yang mengawasi operasi Tiger Airways ini.
Otoritas yang awalnya dipegang departemen penerbangan terjadwal, sekarang beralih ke departemen yang menangani operasi charter. Ini berarti persyaratan penjualan akan lebih ketat, kata sumber yang tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka tentang masalah ini.
Tiger mengatakan bahwa penerbangan Bali - Australia tanggal 17 Januari dan seterusnya berada dalam review. Membatalkan penerbangan 13-20 Januari. 21 Januari dan seterusnya, kembali masih dalam review. (Syam SK/marloft)