Angkutan Umum Massal Jakarta Dikurangi, Ini Pesan Kepala BPTJ
Senin, 23 Maret 2020, 06:08 WIBBisnisNews.id -- Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B Pramesti mengatakan pada prinsipnya operasional angkutan umum massal di Jabodetabek tetap berlangsung. Namun, dikurangi frekuensi dan rute dengan tujuan untuk mengurangi pergerakan orang di wilayah Jabodetabek.
“Langkah ini diambil sejalan dengan kebijakan untuk lebih memperketat mobilitas masyarakat di Jakarta dan daerah sekitarnya untuk mengurangi resiko penularan virus corona covid-19,”ujar Polana di Jakarta, Minggu (22/3/2020) petang.
Sehubungan dengan itu, lanjut Polana, BPTJ mengimbau masyarakat untuk benar-benar mengurangi mobilitas dengan mengutamakan beraktivitas di rumah. "Jika masyarakat memang masih terpaksa melakukan mobilitas menggunakan angkutan umum massal, diminta untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pola operasi yang mulai dilakukan Senin 23 Maret 2020," kata Polana lagi.
Selain penyesuaian operasional, menurut Polana, angkutan umum massal di Jabodetabek tetap akan menjalankan mekanisme social distancing sehingga volume penumpang dalam setiap operasional akan berkurang.
Kepada masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi, Polana menyampaikan jika memang terpaksa harus melakukan mobilitas untuk sementara akan lebih baik memanfaatkan kendaraan pribadi. Polana sekali lagi menekankan jika yang lebih diutamakan adalah masyarakat harus semaksimal mungkin mengurangi aktivitas dan pergerakan.
Informasi mengenai penyesuaian pola operasi angkutan umum massal oleh masing-masing operator disebarluaskan diantaranya melalui akun media sosial masing-masing. Oleh karena itu masyarakat khususnya pengguna angkutan umum massal diminta untuk membangun kebiasaan mengakses informasi melalui akun-akun resmi para operator angkutan umum massal diantaranya @commuterline untuk PT. Kereta Commuter Indonesia, @mrtjkt untuk MRT Jakarta, @lrtjkt untuk LRT Jakarta dan @pt_transjakarta untuk TransJakarta.
Selain itu masyarakat dapat pula mengakses akun resmi BPTJ melalui @bptjkemenhub yang akan me-reposting setiap perkembangan pola operasi angkutan umum massal yang dilakukan oleh para operator. Update informasi mengenai perkembangan penyesuaian pola operasi selalu akan dilakukan oleh para operator melalui akun media sosial mereka. Jika masyarakat sudah terbiasa mengakses maka akan segera mendapatkan informasi.
Penyesuaian Pola Operasi
Mulai Senin 23/3/2020, MRT Jakarta akan beroperasi mulai pukul 06.00 s.d. 20.00 WIB. Jarak antar kereta (headway) tiap 5 (lima) menit untuk jam sibuk ( pukul 07.00 – 09.00 WIB dan 17.00 – 19.00 WIB). Headway tiap 10 menit untuk jam non sibuk (09.00 -17.00 WIB dan 19.00 – 20.00 WIB).
MRT Jakarta juga akan melakukan pengetatan penerapan personal hygiene dan social distancing, pengelolaan antrian penumpang yang baik serta pembatasan jumlah penumpang 60 orang per kereta (gerbong) atau 360 orang per satu rangkaian kereta.
Sebagai bagian dari upaya bersama menekan laju penyebaran COVID-19, PT. MRT Jakarta (perseroda) juga akan tetap menerapkan protokol pencegahan penyebaran virus corona Covid 19 seperti pemeriksaan suhu tubuh calon penumpang, penyediaan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) di seluruh stasiun.
Selain itu juga mengimbau calon penumpang untuk senantasia menjaga kesehatan dan kebersihan diri dengan rutin mencuci tangan, membatasi bepergian hanya untuk kebutuhan mendesak, dan kenakan masker jika dalam kondisi kurang sehat/sakit.(elm/helmi)