AP I Kerahkan 3.835 Personil Petugas Keaman di 13 Bandara
Senin, 14 Mei 2018, 22:20 WIBBisnisnews.id - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I perkuat tenaga pengamanan pada 13 bandara yang dikelolanya, pasca ledakan bom bunuh diri selama dua hari, Minggu dan Senin (13 dan 14/5/2018) di tiga gereja dan Mapolrestabes Surabaya yang menewaskan puluhan orang.
Total petugas keamanan yang ditempatkan di 13 bandara sebanyak
3.835 personel dan penyiapan pos komando (Posko) pengamanan terpadu yang dijaga selama 24 jam. Melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di masing-masing bandara dan pemberlakuan double shift bagi petugas keamanan bandara.
Direktur Utama PT AP I Faik Fahmi menuturkan, peningkatan personil pengamanan dilakukan dua kali lipat. Dia mencontohkan, seperti di Bandara Juanda Surabaya, peningkatan petugas keamanan dari 216 personel menjadi 723 personel.
“Hal ini berdampak pada peningkatan jumlah personel keamanan bandara menjadi dua kali lipat. Untuk di Bandara Juanda terdapat peningkatan petugas keamanan dari 216 personel menjadi 723 personel. Total petugas keamanan yang disiagakan di seluruh bandara Angkasa Pura I yaitu 3.835 personel,” jelas Faik Fahmi.
Sejumlah upaya lain menangkal masuknya pelaku teror ialah meningkatkan intensitas walking patrol di beberapa titik, melakukan profiling melalui CCTV, bersama Satgaspam.
“Diharapkan calon penumpang pesawat dapat tiba di bandara tiga jam sebelum jadwal keberangkatan untuk mengantisipasi potensi penumpukan yang akan terjadi akibat peningkatan frekuensi pemeriksaan kendaraan dan orang masuk ke terminal. Selain itu kami mengharapkan kerjasama para pengguna jasa untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan bersama. Jika menemukan hal-hal yang mencurigakan di area bandara dapat memberitahukannya kepada petugas keamanan bandara dan Satgaspam,” kata Faik.
Teroris
Polisi terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku teroris dan jaringannya. Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera menuturkan, sebanyak 14 orang tersangka teroris ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri pada tempat terpisah di wilayah Surabaya dan Sidoarjo pada Senin (14/5/2018)
Penangkapan itu dilakukan secara beruntun mulai Senin dini hari pukul 02.30 Wib hingga pukul 16.45 Wib pada lokasi berbeda. Bahkan Senin malam ini pihak kepolisian melakukan penindakan di luar Surabaya.
Dalam penangkapan itu Barung mengatakan, empat orang tersangka teroris tewas ditembak mati petugas karena melakukan perlawanan dan 10 lainnya ditangkap dalam keadaan hidup.
Namun Barung menolak menjelaskan kepada awak media nama-nama para teroris yang tertangkap dalam keadaan hidup meninggal dunia. Dia hanya mengungkapkan bahwa penindakan dilakukan pada orang-orang dalam jaringan yang sudah diidentifikasi.
Seperti diketahui, rentetan bom di Surabaya terjadi sejak Minggu (13/5/2018) pagi di tiga gereja di Surabaya dan satu ledakan bom terjadi di satu rumah susun di Sidoarjo. Senin (14/5/2018) Pagi tadi ledakan bom juga terjadi di Markas Polrestabes Surabaya dan sekitar pukul 09: 00 Wib ledakan bom juga kembali mengguncang yang jaraknya sekitar 200 dari Mapolrestabes Surabaya.
Dampak ledakan bom bunuh diri pada tiga gereja, untuk sementara tercatat
18 orang tewas, termasuk di antaranya para pelaku. Pelaku peledakan bom bunuh diri menurut pihak kepolisian adalah satu keluarga, terdiri dari bapak, ibu dan empat anak. (Syam S)