AP I Lakukan Efisiensi Untuk Bertahan Dari Hantaman Virus Corona
Minggu, 29 Maret 2020, 14:09 WIBBisnisNews.id -- Manajemen PT Angkasa Pura I (AP I) mengambil langkah startegis untuk melakukan efisiensi guna memperkecil dampak akibat wabah corona khususnya ke pendapatan perusahaan. Perusahaan melakukan efisiensi, untuk mengimbangi penerimaan perusahaan yang turun sampai 20% dibawah target saat ini.
"AP I merampingkan organisasi, segala rencana rekrutmen pegawai baru yang sempat digenjot awal bulan lalu juga dibatalkan sementara," kata Dirut AP I Faik Fahmi dalam video conference dengan pers terkait operasional Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Jakarta, Minggu (29/3/2020).
Dia melanjutkan, pihak AP I resmi membatalkan proses rekrutmen karyawan seperti yang kita ketahui, dengan bertambahnya bandara. "Harus diakui, kebutuhan akan SDM jadi meningkat, tapi sekarang ini kita batalkan dulu," jelas Faik Fahmi.
Atas segala upaya di atas, menurut Faik Fahmi, perusahaan mampu menghemat hingga Rp300 miliar lebih sebagai upaya menjaga ekonomi perusahaan secara keseluruhan.
"Dari inisiatif-inisiatif yang kita dilakukan terkait dengan prosedur tersebut kita bisa melakukan penghematan sampai Rp300 miliar ke atas. "Jadi mudah-mudahan ini bisa bantu mengurangi beban karena menurunnya pendapatan selama ini," tukas pejabat BUMN itu.
Dirut AP I Faik Fahmi juga menegaskan, Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulonprogo beroperasi penuh mulai 29 Maret 2020. Namun, karena tengah dihimpit wabah virus corona (COVID-19), bandara yang dikelola Angkasa Pura I ini kehilangan banyak pesanan penerbangan (cancel flight).
"Sebelum merebak covid-19 di Indonesia, direncanakan waktu itu ada beberapa airline (maskapai) asing yang mempersiapkan diri untuk segera mengoperasikan penerbangan internasional langsung menuju ke YIA. Tapi kondisinya berubah dengan adanya penyebaran virus corona ini," jelas Faik Fahmi lagi.
11.000 Penumpang Batal/ Hari
Pembatalan penerbangan dari bandara baru YIA Kulonprogo kini jumlahnya bisa mencapai hingga 11.000 penumpang per hari. "Dalam kondisi normal, sejak beroperasi per Mei 2019 lalu, bandara ini mampu melayani hingga 18.000 penumpang per hari," kilah Faik Fahmi.
Sejak dihimpit pandemi corona, bandara tersebut hanya mampu menerbangkan sebanyak 7.000-8.000 penumpang saja per harinya. "Artinya, sebanyak 10.000-11.000 penumpang tercatat membatalkan penerbangannya dari dan ke bandara tersebut," sebut Faik Fahmi.
"Jadi cancel flight yang dilakukan ini adalah keputusan oleh masing-masing maskapai karena kondisi penumpang yang menurun cukup signifikan, kondisi normal untuk penumpang yang datang dan berangkat di YIA per hari sekitar 18.000 penumpang, tapi dalam kondisi 3 hari terakhir ini terjadi penurunan yang cukup signifikan, di mana rata-rata per hari itu hanya sekitar 7.000 sampai 8.000 penumpang per hari," terangnya.
Pembatalan penerbangan paling banyak terjadi pada penerbangan kedatangan dan yang berasal dari domestik. Bandara YIA menerima sebanyak 14.000 lebih penumpang domestik, sisanya adalah penumpang internasional.
"Kalau dihitung, keberangkatan penumpang (yang dibatalkan) masih agak sedikit lebih lumayan. Tapi justru kedatangan itu dropnya lebih signifikan lagi. Ini lah yang mendasari beberapa airline cancel, karena tingkat isian mereka sangat terbatas. Kondisinya (cancel flight) sampai kapan tergantung pada demand traffic yang ada saat ini," tandas Faik Fahmi.(helmi)