AP II Akan Menambah Kapasitas Angkut Skytrain di Soetta
Selasa, 19 Juni 2018, 05:38 WIBBisnisnews.id - PT Angkasa Pura II (AP II) akan mengembangkan transportasi kereta layang (skytrain) di bandara Internasjonal Soekarno - Hatta Cengkareng dengan kapasitas angkut hingga 175 penumpang tiap perjalanan
Skytrain atau transportasi tanpa awak dengan menggunakan sistem automated guideway transit yang pertama di Indonesia itu, saat ini
memiliki tiga trainset yang beroperasi dual track (track A dan B) dengan lintasan sepanjang 3.07 km.
Kecepatan maksimalnya adalah 30 km/ jam, dengan headway 13 menit dan dwell time 1 menit. Namun, pengoperasian skytrain saat ini masih bersifat manual, yaitu melibatkan awak pengemudi di dalamnya.
President Director AP II, Muhammad Awaluddin, mengungkapkan penumpang skytrain terus meningkat hingga 80 persen.
“Pengguna skytrain adalah penumpang, maka kami akan melakukan pengembangan agar mereka tidak perlu menunggu lama untuk mobilisasi antarterminal," tutur Awaludin.
Beberapa hal yang akan dikembangkan dari skytrain di Soekarno-Hatta adalah rencana penambahan tiga trainset lagi di bulan september 2018 sehingga nantinya akan ada enam trainset yang dapat mengangkut hingga 352 penumpang tiap perjalanan.
Penambaham ini juga sekaligus dilakukannya pengoperasian trainset tanpa awak. Kecepatannya pun akan ditambah dari headway yang semula 13 menit terpangkas menjadi enam menit, sehingga frekuensi kereta akan lebih banyak dari yang tersedia saat ini.
Sementara itu kondisi rute existing skytrain di Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah Terminal 1 – Stasiun Kereta Bandara - Terminal 2 – Terminal 3 (pp). Rute ini rencananya akan diperpanjang menuju ke rencana pembangunan Terminal 4 di area soewarna golf dan ke area komersial sky city yang saat ini pun masih dalam rencana pembangunan.
Tidak hanya mengembangkan skytrain sendiri, Angkasa Pura II juga akan membangun dan menyediakan fasilitas pendukung dari kereta layang ini seperti sky bridge, lintasan, shelter, serta sistem dan persinyalan, yang merupakan hal fundamental dalam pengoperasian skytrain tersebut.
“Progres pembangunan lintasan dan shelter tahap 1 sudah 100 persen sedangkan progres pengembangan sistem dan persinyalan otomatis hampir mencapai 100 persen, dengan adanya rencana pengembangan sky train ini minimun connecting time (MCT) yg diperlukan untuk berpindah antar terminal akan lebih efisien," jelasnya. (Syam S)