AS Diperkirakan Undur Dari Kesepakatan Nuklir Iran
Jumat, 13 Oktober 2017, 01:11 WIBBisnisnews.id - Presiden Donald Trump siap memutuskan hubungan dengan sekutu AS dan menarik dukungannya dari kesepakatan nuklir Iran.
Pada hari Jumat 13 Oktober, Trump diperkirakan akan mengumumkan kepada Kongres bahwa kesepakatan 2015 tidak lagi menjadi kepentingan nasional AS.
Ini sendiri tidak berarti kesepakatan akan runtuh. Anggota parlemen AS akan memiliki waktu 60 hari untuk memutuskan apakah mereka ingin membalas sanksi yang telah ditangguhkan Washington.
Tapi itu akan hubungan AS dengan sekutunya yang telah meminta Trump untuk menghormati kesepakatan tersebut, sekaligus pukulan keras terhadap tatanan internasional multilateral.
Kesepakatan tersebut ditandatangani antara Iran dan enam kekuatan dunia - Inggris, China, Prancis, Jerman, Rusia dan AS pada perundingan yang dikoordinasi oleh Uni Eropa.
Inspektur nuklir PBB mengatakan Iran memenuhi persyaratan teknis yang secara otomatis membatasi program nuklirnya dengan imbalan pengangkatan sanksi.
Jadi sementara pejabat AS masih bersikeras tentang 'Amerika Pertama', namun harusnya tidak berarti 'Amerika Sendiri' karena sekutunya tetap kembali ke kesepakatan tersebut.
"Ini adalah kesepakatan terburuk. Kami tidak mendapat apa-apa," kata Trump ke Fox News pada hari Rabu (11/10/2017). "Kami terlihat lemah padahal sebenarnya kami memiliki kekuatan besar." (marloft)