AS Kalah Telak, Skor Suara PBB 128-9
Jumat, 22 Desember 2017, 01:21 WIBBisnisnews.id - Majelis Umum PBB pada hari Kamis 21 Desember melakukan pemungutan suara dan menang 128-9 dan 35 abstain dalam menolak keputusan AS untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Presiden Donald Trump telah memperingatkan menjelang pemungutan suara di majelis bahwa AS akan mengamati dan mengancam pembalasan terhadap negara-negara yang mendukung tindakan tersebut.
Tujuh negara: Guatemala, Honduras, Togo, Mikronesia, Nauru, Palau dan Kepulauan Marshall, bergabung dengan Israel dan Amerika Serikat dalam menentang tindakan tersebut.
Di antara 35 negara yang abstain adalah Argentina, Australia, Kanada, Kroasia, Republik Ceko, Hungaria, Latvia, Meksiko, Filipina, Rumania dan Rwanda.
Ukraina, yang mendukung rancangan resolusi di Dewan Keamanan, berada di antara 21 negara yang tidak hadir untuk pemungutan suara.
Pemungutan suara dilakukan Majelis Umum setelah diveto oleh Amerika Serikat di Dewan Keamanan pada hari Senin (18/12), meskipun 14 anggota dewan lainnya memilih berseberangan.
"Amerika Serikat akan ingat hari ini," kata Duta Besar AS Nikki Haley kepada majelis tersebut.
"Amerika akan menempatkan kedutaan kita di Yerusalem," kata Haley seperti dikutip dari AFP. "Tidak ada suara di PBB yang akan membuat perbedaan dalam hal itu."
"Tapi suara ini akan membuat perbedaan bagaimana orang Amerika melihat PBB dan bagaimana kita memandang negara-negara yang tidak menghormati kita di PBB," katanya.
"Ketika kami memberikan kontribusi murah hati kepada PBB, kami juga memiliki harapan yang sah bahwa niat baik kami diakui dan dihormati."
Sementara resolusi oleh Majelis Umum tidak mengikat, suara pendukung yang kuat membawa bobot politik.
Israel merebut sebagian besar wilayah Arab timur Yerusalem selama Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mencaploknya, dengan mengklaim kedua sisi kota sebagai "ibukota abadi dan tak terbagi".
Namun Palestina menginginkan sektor timur sebagai ibukota negara mereka di masa depan dan dengan keras menentang upaya Israel untuk memperluas kedaulatan di sana. (marloft)