AS Unjuk Kemampuan Siap Tangkal Rudal Korea Utara
Rabu, 31 Mei 2017, 13:52 WIBBisnisnews.id-Setelah Korea Utara lakukan ujicoba rudal, kini giliran militer Amerika Serikat (AS) menunjukan kemampuannya, dengan menguji sistem pertahanan antirudal yang melibatkan simulasi serangan dari sebuah peluru kendali antarbenua (ICBM).
Hasil ujicoba cukup berhasil, dan ini ditunjukan langsung militer AS kepada Korea Utara. Dimana AS membuat sebuah pengakuan pertahanannya sudah cukup kuat unuk menangkal rdal Korea Utara.
Militer AS meluncurkan sebuah peluru kendali antarbenua ICBM dari Pulau Karang Kwajalein di Kepulauan Marshall ke perairan di sebelah selatan Alaska. Lalu menembakkan sebuah peluru kendali lainnya untuk mencegat ICBM ini dari Pangkalan Udara Vandenberg di California.
Baca Juga
HUBUNGAN BILATERAL
AS Setuju Perkuat Arab Saudi Dengan Rudal Thaad
HUBUNGAN BILATERAL
Staf Kedubes AS Di Kuba Kena Serangan Misterius
HUBUNGAN BILATERAL
Indonesia - Tiongkok Bangun Kerjasama Bisnis Lewat Panda
Para pakar mengibaratkan uji coba ini dengan istilah "menghajar peluru dengan peluru" dan menggarisbawahi kerumitannya membesar karena jarak yang luar biasa jauh.
Badan Pertahanan Misil (MDA) mengungkapkan uji coba ini adalah uji coba dengan senjata sungguhan terhadap simulasi ICBM untuk pencegat sistem Ground-based Midcourse Defense (GMD), ciptaan Boeing Co. Badan ini menyebut uji coba ini "pencapaian yang luar biasa."
"Sistem ini sangat vital bagi pertahanan tanah air kita, dan uji coba ini menunjukkan bahwa kita memiliki sistem pencegahan yang kredibel dan diandalkan, untuk menghadapi ancaman sangat nyata," kata Laksamana Madya Jim Syring, direktur MDA, dalam pernyataan tertulis seperti dikutip Reuters.
Departemen Pertahanan AS pada hari uji coba ini dilakukan telah sesumbar bahwa AS punya banyak cara untuk menembak jatuh peluru kendali Korea Utara.
"Yang satu ini adalah satu elemen dari strategi besar pertahanan peluru kendali yang bisa kita gunakan untuk menghadapi ancaman-ancaman potensial," kata Juru Bicara Pentagon Kapten Jeff Davis kepada wartawan.
Sebelum uji coba ini, sistem pencegat GMD telah berhasil menghancurkan target-targetnya pada sembilan dari 17 kali uji coba sejak 1999. Uji coba terakhir terjadi pada 2014. (Reuters).