ASDP Menyalurkan Dana TJSL Rp 8,4 Miliar, Kemana Saja ..... ? Inilah Jawabannya
Rabu, 12 Juni 2024, 10:34 WIBBISNISNEWS.id - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) merealisasikan program kerja Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pada tahun 2023 dengan total biayaRp 8,42 miliar.
Besaran dana TJSL tersebut disalurkan masing-masing untuk bidang ekonomi, sosial dan lingkungan. Dari total biaya yang dialokasikan, bidang lingkungan hidup mendapatkan porsi terbesar Rp 4.14 miliar, salah satunya adalah pengelolaan sampah, penghijauan, dan konservasi alam.
Bidang ekonomi disalurkan biaya sebesar Rp 2,76 miliar , diantaranya bekerjasama dengan Induk Asosiasi IKM (Industri Kecil Menengah) dan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) Banyuwangi.
Program yang dijalankan berupa penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan dan Kepemimpinan yang diperuntukkan bagi pelaku UKM/IKM pemula pada Kamis (14/12) hingga Sabtu (16/12) pada 2023 lalu di Banyuwangi.
Di bidang sosial, ASDP telah mengalokasikan dana sebesar 1,51 miliar rupiah untuk program-program seperti beasiswa pendidikan, bantuan kesehatan, dan pembangunan infrastruktur sosial.
Salah satu program TJSL dalam pilar sosial ini, ASDP memberikan beasiswa kepada anak berprestasi Indonesia untuk menempuh pendidikan di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Nusa Tenggara Barat (NTB). Beasiswa yang diberikan oleh ASDP berupa dana pendidikan S1 selama 8 semester (4 tahun masa perkuliahan), termasuk biaya buku, skripsi, biaya wisuda, akomodasi/tempat tinggal dan uang saku.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin berharap program ini dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar wilayah operasional ASDP dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
"Sebagai salah satu agen perubahan, ASDP yang menjadi BUMN penyedia jasa transportasi ferry terbesar di Tanah Air, tidak hanya bertanggung jawab dan fokus pada aspek bisnis, tetapi juga memastikan bahwa kehadiran ASDP membawa kemanfaatan besar dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat serta kelestarian lingkungan di sekitar wilayah operasionalnya,” ujarnya.
Dalam pilar sosial, ASDP menggandeng organisasi nirlaba internasional yang berfokus pada penanganan sumbing bibir, Smile Train Indonesia, dalam Layanan Masyarakat 100 Operasi Sumbing Bibir secara Gratis.
Program rutin ini juga telah membantu kurang lebih 300 peserta sumbing bibir dari berbagai provinsi di Indonesia.
Terkait lingkungan hidup, Shelvy menjelaskan, selama tahun 2023, ASDP berhasil mengumpulkan lebih dari 830 kg sampah botol plastik melalui Program "Save Our Ocean." Program ini diterapkan melalui Reverse Vending Machine (RVM) yang merupakan hasil kolaborasi dengan PlasticPay.
Dalam program Save Our Ocean tersebut lebih dari 350 orang turut berpartisipasi aktif dalam pengumpulan sampah plastik ini berhasil mengumpulkan 44,746 pcs botol plastik dengan total berat 836 kg. Melalui inisiatif ini, ASDP berhasil mereduksi emisi CO2 sekitar lebih dari 3 ton selama tahun 2023.
Tidak hanya terbatas pada inisiatif Program "Save Our Ocean" untuk mengurangi sampah plastik, namun ASDP juga telah menjalankan berbagai upaya konsisten sepanjang tahun 2023.
Pada Agustus tahun lalu, ASDP secara serentak menanam 4.050 bibit pohon di seluruh cabang, tentu tujuannya agar lingkungan sekitar operasional menjadi lebih bersih, mengurangi dampak pemanasan global, menyerap polusi udara, serta membantu mencapai target emisi nol pada tahun 2060 dan menjawab isu dekarbonisasi.
Selain itu, ASDP juga turut serta dalam penanaman 1.000 bibit mangrove setara dengan 58 ton CO2 atau setara dengan 8 tahun masa hidup, bersama Jejakin, menunjukkan kontribusi nyata untuk masa depan yang lebih hijau.
Ke depan, ASDP akan terus berkomitmen untuk menjalankan program TJSL secara berkelanjutan dan terukur, dengan fokus pada pilar Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan. “Kami berharap program-program TJSL yang dijalankan oleh ASDP dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat dan berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” tuturnya. (Syam)