Bandara Rahadi Oesman di Ketapang Kalbar Hadapi Banyak Kendala, Sulit Dikembangkan,
Minggu, 22 Juni 2025, 06:10 WIB
BISNISNEWS.id - Bandar Udara Rahadi Oesman di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat mengalami kesulitan mengembangkan fasilitas sisi darat.
Terutama untuk kepentingan perluasan apron, penambahan area parkir, pembangunan gedung perkantoran, dan relokasi fasilitas meteorologi.
Hambatan lain (obstacle) yang menyulitkan perluasan fasilitas bandara pada sisi darat l, karena pada ujung runway 17 dan 35, seperti rumah penduduk, pohon, dan tiang listrik, yang menghalangi pemanfaatan tambahan runway sepanjang 185 meter.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Lukman F. Laisa mengatakan, saat ini sedang dikoordinasikan untuk mengatasi obstacle ini dengan pemerintah daerah setempat.
"Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang agar pembebasan lahan dapat dilakukan secara bertahap sesuai rencana induk bandara," ujar Lukman, usai mendampingi kunjungan kerja Komisi V DPR RI ke bandara Rahadi Oesman, Sabtu (21/6/2025) yang dipimpin Wakil Ketua Komisi V, Ridwan Bai.
Dia berharap pemerintah daerah terus mendukung penuh pembebasan lahan serta penanganan obstacle agar pengembangan bandara dapat berjalan optimal. Hal ini penting demi menjaga keselamatan dan keamanan serta kelancaran operasional penerbangan,” kata Lukman.
Lukman mengatakan, pihaknya terus melakukan evaluasi teknis dan operasional secara berkala serta bersinergi dengan seluruh pihak, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk memastikan pelayanan transportasi udara yang selamat, aman, dan nyaman bagi seluruh masyarakat Ketapang dan sekitarnya.
Bandar Udara Rahadi Oesman memiliki jam operasi dari pukul 07.00 hingga 16.00 WIB, dengan panjang runway 1.400 meter dan luas terminal saat ini 1.800 m² sehingga dapat memuat 400 ribu penumpang pertahun.
Bandar Udara Rahadi Oesman saat ini melayani rute Ketapang–Pontianak (PP) yang dioperasikan oleh Wings Air dengan frekuensi 28 kali per minggu menggunakan pesawat ATR 72-600. (Syam)