Bandara Blimbingsari dan Notohadinegoro Ditutup
Jumat, 29 Juni 2018, 17:19 WIBBisnisnews.id -Setelah bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai beroperasi kembali kini giliran
Bandara Blimbingsari Banyuwangi dan Notohadinegoro yang ditutup.
Hasil Rapat Evaluasi Penanganan Dampak Erupsi Gunung Agung (VA) terhadap operasi penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, serta berdasarkan ground observation di
Bandara Blimbingsari Banyuwangi dan Notohadinegoro Banyuwangi, dilakukan update terhadap operasional tiga bandara tersebut.
Berdasarkan rapat evaluasi tersebut, diketahui kondisi di atas wilayah udara bandara Ngurah Rai semakin baik. Sehingga diputuskan bandara tersebut kembali dibuka untuk operasional mulai pukul 14.30 WITA pada hari ini (29/06). Pembukaan bandara tersebut sudah diinformasikan melalui Notam no. A2552/ 18 NOTAMC A2551/ 18.
Namun demikian, berdasarkan ground observasi di Bandara Notohadinegoro Jember pada pukul 07.00 WIB, positif terdeteksi debu vulkanik. Olehbkarena itu diterbitkan NOTAM C6841/18 yang menyatakan Bandara Notohadinegoro ditutup dari jam 09.22 s/d 17.00 WIB.
Sedangkan untuk Bandara Blimbingsari hingga dilaksanakan ground observation pukul 08.00 WIB tidak ditemukan abu vulkanik sehingga tidak terjadi perubahan operasional.
Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan otoritas bandar udara dan para stakeholder penerbangan di wilayah tersebut yang secara aktif melakukan update terhadap dampak erupsi Gunung Agung di daerah masing-masing.
Guna kelancaran recovery flight, Agus sebagai otoritas penerbangan nasional memberikan kebijakan bahwa penerbitan dokumen Flight Approval (FA) dilimpahkan ke Kantor Otoritas Bandar Udara Setempat dalam hal ini KOBU wilayah IV untuk Bandara Ngurah Rai.
Agus juga tetap menginstruksikan para stakeholder penerbangan untuk mematuhi dan menjalankan SOP yang sudah ditetapkan.
Untuk pembukaan bandara, pengelola Bandara Ngurah Rai harus memperhatikan betul-betul kondisi bandaranya. Harus diperiksa dan dipastikan semua aspek termasuk peralatan sarana dan prasarana pendukung dalam kondisi yang aman untuk dioperasikan sehingga keamanan penumpang terjamin. AirNav juga harus memastikan kondisinya pelayanan lalu lintas udara tidak ada masalah.
Sedangkan untuk maskapai juga harus memastikan sarana, prasarana dan kru-nya layak terbang," ujar Agus.
Khusus untuk maskapai penerbangan, Agus menghimbau untuk memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang yang terdampak.
"Penumpang yang mau refund tiket harus dipermudah dan dikembalikan 100 persen. Bagi yang tidak refund, harap dilayani dengan prioritas pada penerbangan pertama selanjutnya," ujarnya lagi.
Sedangkan terkait penutupan Bandara Notohadinegoro Jember, Agus meminta para penumpang yang terdampak untuk sabar dan tetap bekerjasama dengan petugas di lapangan, baik dari maskapai maupun pengelola bandara setempat. (Ari)