Bandara Buntuk Unik Tana Toraja jalani Uji Teknis
Jumat, 03 Februari 2017, 11:53 WIBBisnisnews.id-Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, lakukan uji teknis keselamatan penerbangan dan jenis pesawat di lokasi pembangunan Bandara Buntuk unik Tana Toraja Sulawesi Utara.
Uji teknis itu dilakukan selama tiga bulan, mulai Pebruari 2017, untuk memastikan pesawat yang akan mendarat benar-benar dalam kondisi aman. Saat ini, bandara tersebut hanya bisa menerima pendaratan pesawat jenis ATR-72.
" Tim dari Ditjen Perhubungan Udara segera melakukan uji teknis terkait kawasan keselamatan operasional penerbangan (KKOP) dan menentukan jenis pesawat apa yang bisa beroperasi di Bandara Buntukunik," jelas Suprasetyo.
Uji teknis tersebut merupakan amanat Wakil Presiden Jusuf Kalla saat berkunjung ke Tanah Toraja 22 Januari lalu. Pengujian teknis sangat penting dilakukan, mengingat kondisi lokasi Bandara Buntukunik yang diapit pegunungan tinggi.
"Dengan pengujian teknis yang detil, diharapkan pembangunan Bandara Buntukunik bisa dilakukan lebih cepat," jelasnya.
Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae mengaku sangat erharap pembangunan Bandara Buntukunik ini segera diselesaikan.
"Transportasi udara merupakan satu-satunya akses yang cepat bagi warga Toraja ke ibukota provinsi dan daerah lain. Karena kami tidak punya laut, dan jalan ke ibukota provinsi di Makassar bisa memakan waktu hingga 8 jam," jelasnya.
Menurut Nicodemus, transportasi udara juga akan bisa meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Toraja. Saat ini, terdapat sekitar 200 ribu wisatawan yang berkunjung ke Tana Toraja dan 300 ribu yang berkunjung ke Toraja Utara tiap tahun.
" Bandara Pong Tiku yang ada saat ini sangat terbatas lahan pengembangannya. Dengan bandara baru yang landas pacunya lebih panjang, bisa melayani pesawat yang lebih besar sehingga jumlah wisatawan yang berkunjung ke sini juga lebih banyak," ujar Nicodemus lagi.
Saat ini Bandara Pong Tiku mempunyai landas pacu sepanjang 1.300 meter dan akan diperpanjang menjadi 1.400 meter. Pesawat yang bisa beroperasi di bandara ini adalah ATR 42 dan Fokker F50. Sedangkan Bandara Buntukunik rencananya akan mempunyai landasan pacu sepanjang 1.900 meter sehingga bisa melayani pesawat yang lebih besar yaitu ATR 72.
Terkait infrastruktur penunjang di Bandara Buntukunik, Bupati Nicodemus sudah menyanggupi untuk membuat jalan tembus sepanjang sekitar 2 km dari Bandara Buntukunik menuju jalan poros Sulawesi- Toraja.(Syam Sk)