Bandara H.AS Hanandjoedin Di KSP kan, AP II Siapkan Capex Rp 1,7 Triliun
Jumat, 21 September 2018, 11:36 WIBBisnisnews.id - PT Angkasa Pura II (Persero) - AP II siapkan anggaran atau Capital expendenture (Capex)
sebesar Rp 1,7 triliun, menyusul dilakukan alih kelola empat bandara pemerintah ke PT AP II.
Empat bandara yang dialih kelola itu ialah Raden Inten Lampung, Banyuwangi, Ciliwut Palangkaraya dan bandara H.AS Hanadjoedin Belitung.
Dirut PT AP II Muhammad Awaludin mengatakan, empat bandara yang dialih kelola dari pemerintah menggunakan skema Kerjasama Pemanfaatan Aset (KSP). Artinya, aset yang dikelola AP II tetap menjadi milik negara, untuk masa waktu yang disepakari diserahkan kembali ke pemerintah atau Build Operate and Transfer (BOT).
" Semua bandara yang dialihkelola itu sudah dihitung semuanya, termasuk anggarannya," kata Awaludin Jumat (21/9/2018) usai penandatanganan kesepakatan bersama antara Ditjen Perhubungam Udara Kemenhub dengan PT AP II tentang rencana kerjasama pengalihan pengelolaan bandar udara Internasional H.AS Hanadjoedin Belitung di Jakarta.
Empat bandara yang sudah masuk kesepakatan skema KSP ini adalah Bagian dari 11 bandara yang telah diserahkan dan akan dikembangkan oleh PT AP II.
Plt Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Pramintohadi Soekarno mengatakan, pengalihan bandara-bandara di ini sangat bagus bagi daerah, bukan saja untuk keoentingan pertumbuhan perekonomian sekaligus juga oengembanhan sektor wisata.
"Ini kan kesempatan di daerah untuk belajar mengelola bandara menjadi lebih profesuonal. Tentu disi yang lebih penting adalah memperhatikan asfek keselamatan," tuturnya.
Selain itu, kata Pramintohadi, pengalihkelolaan ini juga terkait pada kesejahteraan para pegawai yang ada di bandara itu. " Tentu kalau sudah dialihkelola ke AP II ini, kesejahteraan akab lebih baik di bandingk sebelumnya," jelasnya.
Namun yang lebih penting lagi ialah, beban APBN akan berkurang selama masa konsesi 25 sampai 30 tahun.
Target pemerintah terhadap bandara yang telah diserahkan dan dikerjasamaka sampai akhir tahun ini telah dikembangkan. (Syam S)