Bandara Notohadinegoro Jember Akan Melayani Penerbangan Haji
Jumat, 12 Januari 2018, 10:22 WIBBisnisnews.id - Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mendukung penuh rencana Pemda Jember Jawa Timur mengembangkan Bandara Notohadinegoro sehingga dapat didarati pesawat Boeing B737 - 800NG/900 ER dan Airbus A320.
Bandara Notohadinegoro yang terletak di Desa Wirowongso Kecamatan Ajung Kabupaten Jember, Jawa Timur dibahas dalam Rapat koordinasi yang dihadiri Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso dan Bupati Jember Hj. Faida MMR termasuk UPTD Bandara Notohadinegoro, perwakilan dari PT. Angkasa Pura II, perwakila PTPN XII dan Otoritas Bandara III dan UPBU Bandara Trunojoyo.
Dalam rapat itu, Dirjen Agus menyampaikan, pengembangan bandara dapat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekitarnya. Namun2, pembangunan bandar udara juga harus memperhatikan daerah sekitarnya sehingga tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari.
" Pengembangan bandara harus memperhatikan daerah sekitar, seperti akses jalannya, sarana transportasi darat serta pembebasan lahannya harus clear. Dengan demikian tidak timbul permasalahan di kemudian hari," ujar Agus.
Bupati Jember Hj. Faida dan UPTD Bandara Notohadinegoro meminta pedoman kepada Dirjen Agus terkait pengembangan bandara yang saat ini pengelolaannya masih dibawah UPTD Kabupaten Jember sehingga lebih berkembang dan menjadi pemicu perkembangan ekonomi daerah sekitarnya.
Menurut Bupati, pihaknya juga mempunyai keinginan menjadikan Bandara Notohadinegoro menjadi sub embarkasi untuk penerbangan Jamaah Haji dari wilayah Jember dan sekitarnya.
"Saat ini kami tengah berkoordinasi dengan beberapa pihak agar pengembangan bandara menjadi sub embarkasi penerbangan haji bisa cepat terwujud. Antara lain kami berkoordinasi dengan Kementerian Agama, Kementerian Hukum dan HAM serta Ditjen Imigrasi. Kami juga melakukan pendekatan dengan pihak PTPN XII selaku pemilik lahan di sekitar bandara untuk pelebaran akses jalan menuju dan dari bandara yang menjadi concern kami,” ujarnya.
Selain itu pihak Pemda Jember juga melakukan koordinasi dengan PT Angkasa Pura II terkait pengembangan dan pengelolaan bandara setelah pembangunan.
Menurut Hj. Faida, saat ini di Jember dan sekitarnya sudah ada 17 kloter jamaah haji tiap tahunnya. Selama ini para jamaah haji tersebut selalu menggunakan transportasi darat menuju Bandara Juanda Surabaya sebagai embarkasi utama untuk kemudian diterbangkan menuju tanah suci.
Dengan dijadikannya Bandara Notohadinegoro sebagai sub embarkasi, nantinya para jamah haji tidak lagi menggunakan transportasi darat, namun menggunakan pesawat untuk menuju dan balik dari Bandara Juanda Surabaya sehingga tidak melelahkan dan mempersingkat waktu tempuh.
Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara Pramintohadi Sukarno menyatakan, pembangunan Bandara Notohadinegoro akan bersamaan dengan pembangunan Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya dan Bandara Wirasaba Purbalingga.
"Teknis pembangunannya nanti akan diawasi oleh Direktorat Bandara Udara Ditjen Perhubungan Udara. Untuk itu saya minta PT. Angkasa Pura II melakukan pengecekan timeschedule pengembangan bandara-bandara tersebut," ujar Pramintohadi.(Adhitio)