Bangun PLTP Dieng Small Scale, Geo Dipa Energy Butuh Dana 21 juta Dolar AS
Kamis, 11 Juli 2019, 15:08 WIBBisnisnews.id -- Direktur Utama PT Geo Dipa Energi, Riki Firmandha Ibrahim menjelaskan bahwa pembangunan proyek PLTP Dieng Small Scale (1x10MW) membutuhkan investasi senilai 21 juta dolar AS. Dana tersebut berasal dari pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), BUMN dibawah Kementerian Keuangan.
"Penandatanganan Perjanjian Kredit untuk Pendanaan Pembangunan PLTP Dieng Small Scale dilaksanakan tepat pada hari ini. Hal ini merupakan Sinergi Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan bertujuan untuk membangun visi misi Indonesia dalam melakukan percepatan pelaksanaan proses pembangunan proyek panas bumi nasional, serta komitmen aktif BUMN dalam membuka Kawasan Ekonomi Nasional Indonesia berbasis pemanfaatan energi domestik," kata Riki kepada pers di Jakarta.
Lebih lanjut, kata Riki, bahwa PLTP skala kecil 10 MW akan menambah daya listrik di Jawa dan Bali sekaligus akan mendorong minat swasta untuk membangun industri di daerah sekitar lapangan panas bumi. "Proyek 10 MW pada akhirnya diharapkan dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi warga sekitar serta berkontribusi terhadap kenaikan sekitar 16 persen pada bonus produksi ke Kas Umum Daerah dibandingkan tahun sebelumnya," papar Riki.
Proyek Strategis Nasional
Data Kementerian ESDM menyebutkan, PLTP Small Scale Dieng sebesar 10 MW akan beroperasi pada akhir tahun 2020. Proyek ini masuk dalam program strategis nasinal RUPTL (2019-2018), Road Map Panas Bumi EBTKE tahun 2017-2025, bahkan termasuk Kegiatan Prioritas Pemantauan Kantor Staf Presiden.
Seperti diketahui, telah dilakukan groundbreaking proyek dan penandatanganan prasasti PLTP Dieng Small Scale (1x10MW), kemarin oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bersama Kementerian Keuangan dan PT Geo Dipa Energi (Persero).
"Sampai dengan tahun 2018, Geo Dipa telah berkontribusi sebesar 6% dari jumlah kapasitas terpasang atau sebesar 115 MW yang berasal dari PLTP Dieng sebesar 60 MW dan PLTP Patuha sebesar 55 MW," ujar Kasubdit Investasi dan Kerja Sama Panas Bumi Kementerian ESDM, Sahat Simangunsong mewakili Direktur Jenderal EBTKE.
Ia menyebutkan, saat ini lapangan Chandradimuka juga merupakan bagian rencana dari Pilot Project penerapan dana Pembiayaan Infrastruktur Panas Bumi (PISP) dimana nantinya PT Geo Dipa dapat melakukan Joint Venture dengan PT PLN (Persero).
"Seperti diketahui, hingga saat ini total kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Panas Bumi adalah sebesar 1.948,5 MW atau sekitar 7% dari potensi yang ada. Dengan demikian, untuk memenuhi target 7.200 MW maka dalam 6 (enam) tahun kedepan kita harus dapat memenuhi kekurangan kapasitas lebih dari 5.000 atau sebesar 875,25 MW/tahun," tandas Sahat.(helmi)