Belanja Subsidi Sepanjang 2018 Membengkak Jadi 138,8 Persen
Kamis, 03 Januari 2019, 10:33 WIBBisnisnews.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui, belanja subsidi di 2018 membengkak. Terutama untuk subaidi energi dan non energi
Dilaporkan, realisasi belanja subsidi 2018 sebesar Rp216,8 triliun atau 138,8 persen dari target sebesar Rp156,2 triliun.
Pemicu membengkaknya belanja subsidi energi ialah kenaikan harga minyak mentah dunia. Sehingga akhirnya membuat pemerintah menambah subsidi pada energi.
Harga minyak dunia saat ini mencapai 67,5 dolar AS per barel atau meleset dari asumsi APBN 2018 yang sebesar 48 dolar AS per barel.
Subsidi dibelanjakan lebih tinggi dari target, akibat perubahan kebijakan subsidi energi terutama BBM per liter dari Rp500 jadi Rp2.000 per liter saat harga minyak tinggi
Demikian juga untuk subsidi non energi membengkak 102,5 persen menjadi Rp63,3 triliun dari alokasi sebesar Rp61,7 triliun
Sedangka realisasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.444,4 triliun atau 99,3 persen dari target APBN sebesar Rp1.454,5 triliun.
Belanja subsidi energi tercatat Rp153,5 triliun, padahal dialokasikan Rp94,5 triliun atau 162 persen dari target. Dimana belanja subsidi energi ini terdiri dari subsidi BBM dan LPG sebesar Rp97 triliun atau membengkak 207 persen dari alokasi Rp 46,7 triliun. Selain itu, subsidi listrik tercatat membengkak 118,6 persen yakni menjadi 56,5 triliun dari alokasi sebesar Rp47,7 triliun. (Jam)