Berbohong Tentang Rusia, Mantan Penasihat Trump Mengaku Bersalah
Jumat, 01 Desember 2017, 23:41 WIBBisnisnews.id - Mantan penasihat utama Donald Trump, Michael Flynn, mengaku bersalah pada Jumat 1 Desember karena berbohong mengenai kontaknya dengan Rusia. FBI menyelidiki kemungkinan adanya kolusi kampanye antara Trump dan Moskow.
Tokoh keempat, dan paling senior, Flynn yang didakwa sejauh ini dalam penyelidikan terkait campur tangan Rusia dalam pemilihan tahun lalu, hadir di pengadilan federal Washington untuk sebuah pembacaan kurang dari dua jam setelah dakwaan terhadapnya diumumkan.
"Ya, Pak," kata mantan jenderal bintang tiga itu saat ditanya apakah dia ingin mengaku bersalah.
"Saya menerima permintaan bersalah Anda," jawab Hakim Rudolph Contreras sambil menambahkan: "Tidak akan ada pengadilan dan mungkin tidak ada banding."
Flynn didakwa Kamis (30/11) dengan satu tuduhan yaitu berbohong tentang diskusi pribadinya dengan Sergey Kislyak, duta besar Rusia, mengenai sanksi AS yang diberlakukan di Moskow oleh pemerintah presiden Barack Obama.
"Pada atau sekitar tanggal 24 Januari 2017, terdakwa Michael T. Flynn dengan sengaja membuat pernyataan palsu, fiktif mengenai masalah pemerintah," jaksa federal mengatakan dikutip dari pemberitaan AFP.
Pada saat itu Flynn adalah penasihat kampanye yang tidak memiliki peran resmi di pemerintah AS, tadinya diketahui bahwa dia kemungkinan akan menjadi penasihat keamanan nasional Gedung Putih. Akhirnya ia dipaksa undur diri pada bulan Februari, hanya beberapa minggu setelah presiden berkuasa, karena kontaknya dengan Rusia. (marloft)