Bisnis Avtur Di Indonesia Harus Bebas Monopoli
Selasa, 03 Desember 2019, 11:40 WIBBisnisNews.id -- Menko Kemaritiman Luhut B.Pandjaitan mengatakan, bisnis avtur di bandara Indonesia memang harus bebas dari monopoli. Dengan begitu ada persaingan yang sehat, dan konsumen bisa mendapatkan harga terbaik.
"Di bandara (bisnis avtur) jangan hanya satu. Minimal dua, jadi ada pilihan. selain itu, ada persaingan yang sehat dan kompetetif bagi mereka," kata Menko Luhut usai memberikan pengarahan pada Raker Kementerian Perhubungan di Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Menurutnya, harga avtur di Indonesia ini masih mahal. Ini aneh dan pasti ada yang salah. "Masa negara lain yang tak punya migas, bisa menjual avtur lebih murah dari Indonesia. Terus masalah dimana, itu yang harus dicari dan segera diselesaikan," jelas Menko Luhut lagi.
Masalah (harga avtur) ini sudah berulang kali ibahas dengan para pihak, termasuk Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, PT Pertamina, DPR dan lainnya. "Kita akan terus matangkan, untuk bisa menurunkan harga avtur ke angka yang ideal," papar Luhut.
Di tempat yang sama, Menhub Budi Karya menambahkan, Pemerintah/ kemenhub komit menjaga kelanagsungan usaha maskapai dan juga pelaku usaha bisnis migas di Indonesia. "Dalam penerbangan, komponen avtur masih cukup tinggi, dan avtur kita masih mahal dibandingkan negara lain," kata dia.
Menurut Menhub, Pemerintah berusaha untuk menjaga bisnis penerbangan terutama agar harga tiket tetap terjangkau. "Dan hal itu dimulai dengan menurunkan harga avtur yang dijual ke maskapai," kata dia.
4 Langkah Turunkan Avtur
Menhun Budi menyebutkan, untuk bisa menurunkan harga avtur di Indonesia ada beberapa hal yang harus dilakukan. Pertama, efisiensi Pertamina, sebagai penyedia avtur di bandara kita. Kedua, rebalanced, ketiga harga crude oil atau minyak mentah dan keempat pajak (PPn).
"Banyak pihak yang ikut terlibat di dalamnya, termasuk dengan DPR. Efisiensi Pertamina dan harga crude oil, berada di Komisi VII dan pajak dengan Komisi XI. Baru bisnis maskapai di Kemenhub dan Komisi V DPR," jelas Menhub Budi.
Oleh karena itu, Menhub Budi mengajak semua pihak terkait untuk bersama-sama melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Harga avtur bisa ditekan, Pertamina makin efisien, maskapai juga begitu.
"Pada akhirnya, harga tiket pesawat makin murah dan terjangkau. Dan industri secara keseluruhan terkait makin sehat pula," tegas Menhub Budi.(helmi)