BPTD XVIII Bersama Pihak Terkait Bangun Budaya Keselamatan Transportasi di Kendari
Rabu, 04 September 2019, 05:40 WIBBisnisNews.id -- Kota Provinsi Sultra Kendari terus berbenah, termasuk membagun budaya keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan ketertiban dalam berlalu lintas di jalan. Infrastruktur terus didorong untuk menjadikan kota kendari menuju Zona Keselamatan Transportasi.
BPTD XVIII wilayah Sultra, UPT Ditjen Perhubungan Darat berkomitmen menghadirkan lingkungan transportasi darat yang lebih baik. "Kami ingin kota ini jadi percontohan, jalannya cukup lebar dan mendukung untuk ditata, volume lalu lintas juga relatif masih lengan dibanding Makassar dan kota kota besar lain di Indonesia," kata Kepala BPTD XVIII Benny Nurdin Yusuf, di Kendari kemarin.
Menurutnya, karakteristik pengguna jalan relatif masih bisa tertib dan mudah diatur, ujar benny ditemui di salah satu persimpangan jalan di wua wua. Membangun budaya tertib berlalu lintas memang bukan hal mudah, butuh kepedulian dan komitmen dari seluruh stakeholder.
"Budaya tertib itu dibangun dari kebiasaan, jadi kalau terbiasa melanggar di jalan maka itu akan jadi budaya, terbiasa tidak peduli dengan lingkungan transportasi di jalan yach akan jadi budaya masa bodoh dan akan berujung pada menumpuknya masalah lalu lintas di jalan, kalau sudah demikian siapa yang rugi? yach tentu kita semua," kata Benny lagi.
BPTD dengan tupoksi sebagai pengelola LLAJSDP terus mendorong dan melakukan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur transportasi darat di kota kendri. "Tahun ini kita menambah ATCS lagi (areal Traffic Conttol System) dan pemasangan marka tepi kuning, marka Yellow Box Junction dan perbaikan lampu pengatur lalu lintas (traffic light)," papar Benny.
Alhamdulillah, sebut dia, (traffic light) di simpang Wua Wua yang sudah tahunan tidak berfungsi, sekarang kita sudah fungsikan dan beberapa simpang sudah kita lengkapi dengan marka yellow box Junction dan ini baru di Kendari. "Jadi, kalau anda melintas di beberapa persimpangan ada hal yang baru," ujar Benny.
Merurut dia, membangun budaya (keselamatan) itu memang tidak mudah. Makanya, lingkungan transportasinya kita tata dulu satu persatu.
Sebagai informasi bagi masyarakat di Sultra bahwa pemasangan Yello Box Junction antara lain di Perempatan ex PGSD Wua Wua, Perempatan Ade Swalayan Wua Wua, dan Perempatan ex MTQ. Yellow box junction berupa garis kotak kuning dan di tengahnya garis X , dalam bahasa Indonesia disebut Persimpangan Kotak Kuning.(fdl/bn-helmi)