BTKP dan Pemangku Kepentingan Uji Petik Alat Keselamatan Kapal di Labuan Bajo
Selasa, 18 Februari 2020, 20:08 WIBBisnisNews.id -- Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut terus berupaya meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran dengan melakukan uji petik alat-alat keselamatan yang berada di atas kapal. Keselamatan dan keamanan merupakan hal yang paling utama dalam transportasi. Sesuai dengan amanah Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.
Salah satunya uji petik peralatan kapal yang dilakukan Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran (BTKP) bersama pemangku kepentingan di lokasi wisata Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT).
Uji petik oleh aparat BTKP ini melibatkan stakeholder terkait, antara lain UPP Labuan Bajo beserta Stakeholder terkait seperti pemilik kapal dan agen pelayaran. Pada dasarnya uji petik alat-alat keselamatan ini dilakukan bukan hanya pada masa-masa tertentu seperti masa Angkutan Lebaran serta masa Natal dan Tahun Baru saja.
"Kami (BTKP) rutin dan konsisten memantau kelengkapan peralatan keselamatan kapal secara berkesinambungan,” ujar Kepala BTKP Gigih Retnowati usai uji petik alat-alat keselamatan kapam di Labuan Bajo NTT, Selasa (18/2/2020).
Menurut Gigih, pentingnya keselamatan pelayaran tidak terlepas dari alat-alat keselamatan pelayaran yang wajib dimiliki di setiap kapal yang digunakan saat berlayar sesuai International Convention for the Safety of Life at Sea (SOLAS, 1974). “Keselamatan pelayaran tak bisa ditawar, harus diutamakan dengan pemenuhan alat keselamatan guna memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jasa,” ucap Gigih.
Ia mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana keandalannya untuk kesiapsiagaan di kapal bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, pemeriksaan ini juga dilakukan dalam rangka untuk mengkampanyekan keselamatan pelayaran di daerah-daerah wisata.
“Ada beberapa catatan terhadap alat-alat keselamatan yang harus dilakukan perbaikan di service station yang telah diapproval oleh BTKP, hal ini dilakukan untuk mencegah malfungsi dari alat ketika akan dipergunakan,” kata Gigih.
“Selanjutnya, kami juga berencana akan melakukan uji alat keselamatan pelayaran di beberapa pelabuhan lainnya sehingga nantinya pemeriksaan dapat dilakukan secara keseluruhan,” tutup Gigih.(elm/helmi)