Buku Kontroversi Invasi China Ke Australia Segera Diterbitkan
Selasa, 06 Februari 2018, 22:22 WIBBisnisnews.id - Sebuah buku kontroversial yang menuduh campur tangan China di masyarakat Australia akan dirilis setelah menemukan penerbit.
Penulis Australia, Prof Clive Hamilton mengatakan tiga penerbit menolak menerbitkan bukunya karena khawatir akan pembalasan secara hukum dari Beijing.
Tahun lalu salah satu penerbit, Allen & Unwin, tidak jadi untuk meluncurkannya.
Diskusi luas di Australia tentang kemungkinan pengaruh China, telah ditolak oleh Beijing yang menganggap itu histeria.
Penerbit Hardie Grant mengatakan akan merilis buku tersebut, yang sekarang berjudul "Silent Invasion: China's Influence in Australia", yang telah ditulis ulang untuk meminimalkan risiko hukum.
Hamilton mengatakan kepada BBC bahwa dia sebelumnya telah menyerahkan buku tersebut kepada anggota parlemen Australia untuk mempublikasikannya di bawah hak istimewa parlementer. Langkah seperti itu akan memberikan perlindungan hukum.
Hal ini sedang dipertimbangkan secara serius oleh komite parlemen, Fairfax Media melaporkan.
Namun, Hardie Grant memastikan buku tersebut akan terbit pada bulan Maret.
Hamilton mengatakan bahwa buku tersebut berisi tuduhan tentang usaha rahasia China untuk mempengaruhi politik dan masyarakat Australia.
Dia tidak merinci tuduhan tersebut, atau apa yang telah ditulis ulang baru-baru ini.
"Saya sangat bersyukur bahwa Hardie Grant memiliki keberanian untuk berdiri dan tidak keluar dari penerbitan buku ini, tidak seperti penerbit lain," katanya pada hari Selasa 6 Februari.
Tahun lalu, Perdana Menteri Malcolm Turnbull menyinggung laporan tentang pengaruh China saat mengumumkan undang-undang baru untuk melawan campur tangan asing dalam politik Australia.
Namun, dia menekankan bahwa undang-undang tersebut tidak ditujukan khusus ke China.
Cina telah berulang kali menolak pernyataan bahwa mereka telah berusaha untuk mempengaruhi masyarakat Australia dalam dunia politik dan pendidikan.
"Kami mendesak pihak Australia untuk melihat hubungan China-Australia dengan cara yang obyektif, adil dan rasional," kata juru bicara kedutaan China di Australia pada bulan Desember. (marloft)