BUMN Sambut Baik Investasi Jepang di Bidang Infrastruktur di ASEAN
Jumat, 17 Januari 2020, 20:56 WIBBisnisNews.id -- Jepang makin agresif berinvestasi di bidang infrastruktur di enam negara ekonomi terbesar ASEAN. Mereka itu, seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Ini peluang investasi yang disambut positif oleh BUMN PT Indra Karya dan melakukan ekspansi ke keluar negeri.
Nilai proyek infrastruktur Jepang di enam negara ini mencapai 367 miliar dolar AS. Sementara, nilai proyek infrastruktur yang didukung Tiongkok mencapai 255 miliar Dolar AS (Data Fitch 2019). Diproyeksikan, investasi Jepang itu akan terus tumbuh sebesar 5-10% tiap tahunnya.
Melihat potensi dan peluang ini, PT Indra Karya (Persero) sebagai BUMN yang bergerak di bidang usaha jasa Konsultan Engineering, kian masif merambah ke pangsa pasar Internasional, khususnya Asia.
Pertengahan tahun 2019 lalu, PT Indra Karya (Persero) telah menandatangani kerjasama dengan Wapcos,Ltd Konsultan engineering asal India untuk inisiasi beberapa pekerjaan di Nepal, India, dan Ghana.
"Awal Tahun 2020 ini, Indra Karya turut menggandeng Konsultan engineering asal Jepang, CTI Engineering International. Hal ini dipertegas dengan penandatanganan komitmen nota kesepahaman (MoU) dan kerjasama yang di tandatangani pada Kamis (9/1/2020) di CTI-Head Quarter Tokyo-Jepang," sebut @kementerianbumn.
Direktur Utama PT Indra Karya Ir. Milfan Rantawi, MM mengatakan "Kerjasama dengan CTI-E ini merupakan kerjasama strategis, implementasi bisnis dari kerjasama antar negara. Hal ini sangat baik Indra Karya, untuk meningkatkan profesionalisme dan mematangkan kapasitas Indra Karya untuk Go Asian kedepannya."
Sementara, President Director CTI-E International, Takahiro Mishina menyampaikan, "Kami sangat senang dapat bekerjasama dengan Indra Karya, salah satu perusahaan ahli pengelolaan Air yang dimiliki Indonesia."
"Dan dalam waktu dekat kita akan memulai kerjasama di Filipina, untuk bersama memperkuat pasar Asia khususnya ASEAN," tegas dia.(elm/helmi)