Bus Carter Interior Pesta, Ternyata Dokumennya Palsu
Jumat, 21 Juli 2017, 16:30 WIBInilah Royal VIP Bus asal Tangerang, yang memiliki desain interior ala ajeb....ajeb ternyata dikumennya palsu
Bisnisnews.id-Dokumen bus dengan fasilitas pesta atau Royal VIP Bus ternyata palsu. Diantaranya, plat nomor dan STNK tidak sama.
Riwayat bus itu sendiri saat di cheks plat nomornya adalah mobil bok atau bukan angkutan penumpang.
Bus "ajeb...ajeb" tersebut saat ini ditahan dan terparkir di halaman Kemenhub untuk kepentingan pemeriksaan.
Plat nomor yang tertera di Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) adalah hitam, tetapi pada saat operasional menggunakan plat kuning. Selain itu, buku uji KIR dan kartu pengawasan yang dimiliki bus tersebut palsu.
Terungkapnya dokumen palsu bus itu saat dilakukan pemeriksaan oleh Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Pudji Hartanto di halaman kantor Kemenhub, Jumat (21/7/2017).
Bus atas nama Dessy ( nama pribadi) itu berasal dari Tangerang. Hasil pemeriksaan, bus yang interiornya di desain khusus untuk melayani penumpang dengan suasana pesta.
Inilah diskotik bergerak yang bisa dicarter anggota masyarakat. Ada sumber mengatakan, bisa saja bus itu itu disewa untuk pesta narkoba.
Bus ini dapat menampung 25 orang dengan fasilitas karaoke layar light emitting diode (LED), sound system dikombinasi dengan lampu dansa.
Dessy, selaku pemilik bus berdasarkan keterangan dari perwakilan Royal VIP Bus kepada pegugas, pemilik sedang berada di luar negeri. Bus itu sendiri sudah beroperasi selama dua tahun sebagai bus carter dan dicurigai untuk pesta atau 'ajeb...ajeb".
Atas temuan itu, Dirjen Pudji meminta
Pemerintah Daerah memeriksa seluruh izin usaha bus.
"Kalau mereka belum mengkaji, kami juga tidak akan merekomendasikan rancang bangun dari bus tersebut," kata Pudji.
Bus pariwisata yang desain interiornya dimodifikasi menjadi ruangan pesta menurut Humas Ditjen Darat Pitra Setiawan, sengaja didatangkan ke kantor Kemenhub untuk kepentingan pemeriksaan.
"Bus pariwisata itu kami ketahui dari iklan yang mereka pasang di medja sampai dua kali," kata Pitra.
Dari iklan yang di media itu, kata Pitra, pihaknya menhubungi Royal VIL Bus dengam alasan mencarter dengan alasan untuk dicarter. Saat bus itu sampai di kantor Kemenbub, usai sholat Jumat langsung dilakukan lemeriksaan oleh Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Pudji Hartanto.
"Ternyata dokumenya palsu. Bahkan dari nomor plat yang kami telusuri, bus itu adalah mobil bok bukan bus penumpang,"jelas Pitra.
Artinya bus pesta berdokumen serba palsu itu bukan ditangkap di jalan tapi sengaja di datangkan ke kantor Kemenhub. "Kami tidak tahu alamatnya, yang kami tahu cuma nomor kontak, alamatnya juga tidak jelas, makanya kami hubungi," jelas Pitra.
Pada kesempatan yang sama, Pudji mengatakan bahwa semua yang ingin berusaha di bidang transportasi harus memenuhi kelaikan jalan sebagai prasyarat keselamatan dan juga perizinan usaha terkait.
"Saya ingin semuanya legal, agar tidak terjadi masalah dikemudian hari. Para pengusaha transportasi jangan menyepelakan kelaikan jalan karena menyangkut keselamatan," jelasnya. (Syam S).