Cambridge Analytica Ajukan Pailit Setelah Skandal Facebook
Kamis, 03 Mei 2018, 10:58 WIBBisnisnews.id - Cambridge Analytica, perusahaan analisis pemasaran dari Inggris, mengumumkan pada Rabu (2/5) bahwa pihaknya akan menutup dan mengajukan kebangkrutan di Inggris dan Amerika Serikat setelah gagal pulih dari skandal data Facebook.
Keputusan itu menyusul beberapa minggu pada perusahaan yang disewa oleh kampanye kepresidenan Donald Trump itu, setelah muncul tuduhan membajak hingga data 87 juta pengguna Facebook.
Ia mengklaim telah difitnah oleh banyak tuduhan tak berdasar yang menghancurkan bisnisnya sehingga perusahaan tidak ada alternatif yang realistis.
"Kendati Cambridge Analytica (CA) percaya bahwa karyawannya telah bertindak secara etis dan sah ... pengepungan liputan media telah mengusir hampir semua pelanggan dan pemasok perusahaan," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Akibatnya, telah ditentukan bahwa tidak lagi dapat melanjutkan operasi bisnis."
CA memiliki kantor di London, New York, Washington, Brasil dan Malaysia.
Perusahaan mengakui krisis telah sangat membebani dan mengatakan dewannya telah menunjuk pengacara di Inggris untuk mengawasi proses kepailitan, dan selanjutnya akan dilakukan juga di Amerika.
Dilansir AFP, CA mengatakan bahwa meskipun kondisi keuangannya genting namun sepenuhnya akan memenuhi kewajibannya kepada karyawan. (marloft)