Cari Solusi Kembangkan BIJB, Dirjen Polana: Kita Bisa Mewujudkannya
Rabu, 09 Januari 2019, 13:11 WIBBisnisnews.id - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B.Pramesti bersama Pemerintah Daerah, Operator Penerbangan dan seluruh pemangku kepentingan berkomitmen mengembangkan bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka.
Bandara yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Mei 2018 tersebut, saat ini memasuki proses pengembangan infrastruktur, berupa prasarana transportasi berbasis jalan raya ruas Bandung - Cileunyi dan Kedauwan (Cisumdawu).
Jalan tol ini akan mempercepat akses perjalanan masyarakat pengguna jasa angkutan udara ke BIJB di Majalengka. Jalan tol ini akan memprpendek waktu tempuh dari Bandung langsung ke Kertajati. Saat ini akses dari Bandung ke BIJB Kertajati memutar melaui Purbaleunyi ke Cipali.
"Pembangunan jalan tol Cisumdawu kan sedang dilerjakan, kami optimis setelah jalan itu selesai, bandara ini akan menjadi pilihan utama masyarakat di sekitar Majalengka dan Cirebon termasuk Bandung," kata Polana, Rabu (9/1/2019) saat berlangsungnya acara "Ngapung Bareng Ti Kertajati" dari Kertajati ke Penjuru Dunia.
Hadir dalam acara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Dirjen Perhubungan Udara Polana B.Pramesti, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Dirut PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin dan para pengusaha biro perjalanan
Sejumlah maskapai penerbangan yang sudah berkomitmen melayani penerbangan dari BIJB ialah Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Wing Air dan Trans Nusa.
Sedangkan maskapai penerbangan yang sudah secara reguler melayani penerbangan ialah Citilink rute ke Surabaya dan Medan. Penerbangan umroh ke Jedah dilayani Lion Air. Rencananya Wings Air juga akan membuka penerbangan reguler dari BIJB Kertajati ke Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.
"Hari ini kita kumpul secara bersama-sama dengan para Operator Penerbangan dan Pemda untuk membuat komitmen dalam mengembangkan BIJB Kertajati," kata Polana.
Polana mengakui, selain soal akses jalan tol yang tengah dikerjakan saat ini, fasilitas pendukung lainnya yang diperlukan seperti hotel. "Kita kan sekarang sudah membuat komitmen, perlahan-lahan semua yang kita targetkan akan tecapai," tuturnya.
Bandara megah yang ditargetkan bwrada di atas lahan 1800 hektar dari 1000 hektar yang sudah dikuasai. (Syam S)