Cerita Dibalik Desain dan Logo Asian Games 2018
Senin, 27 Agustus 2018, 19:01 WIBBisnisnews.id - Dibalik keunikannya, desain utama dari logo dan maskot resmi Asian Games 2018 didesain oleh desainer muda Jefferson Edri beserta tim, kemudian berdasarkan desain utama tersebut dibuatlah desain turunannya, termasuk medali yang dirancang oleh Rene Ishak beserta tim, yakni Elysa Munster, Sera Prestasi dan Erwin Nenyung.
Dijelaskan oleh Elwin Mok selaku Direktur Komunikasi Panitia Pelaksana Asian Games 2018, terpilihnya sosok-sosok kreatif tersebut sebagai para desainer dibalik ikoniknya rupa Asian Games 2018, ternyata melalui proses pitching yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2017. Pada awalnya, Bekraf bersama Kemenpora membuat tim panel juri, kemudian terpilihlah sembilan agensi untuk presentasi sebelum akhirnya terpilih pemenangnya.
Baca Juga
Saat ditanya inspirasi dibalik logo Asian Games 2018 yang menyerupai bentuk Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) tersebut, Jefferson mengatakan, inspirasi awal muncul dari motto Energy of Asia itu sendiri dan juga pelaksanaan Asian Games waktu tahun 1962. Dari dulu sampai sekarang, Stadion GBK tetap ikonik, jadilah kita jadikan bentuk dasar dari logo yang kita buat.
“Pastinya ide awal datang dari landasan negara kita sendiri sebagai tuan rumah yakni Bhineka Tunggal Ika, makanya nama ketiga maskot tersebut ada Bhin-Bhin, Atung dan Kaka. Supaya makin kental unsur keberagaman yang kita punya,” ujar Jefferson beberapa waktu lalu.
Sebagai turunan dari desain utama dan berbagai aspeknya yang dirangkum dalam style guide, hal tersebut kemudian dijadikan acuan sebagai pengembangan dari desain-desain suvenir resmi dan juga salah satu aspek terpenting, yakni medali.
Sebanyak 1700 medali emas, 1700 medali perak dan 2200 medali perunggu dipersiapkan untuk ajang ini. Elemen logo, maskot dan motif batik menjadi keunikan tersendiri dalam desain medali Asian Games 2018.
“Kami mencoba menggabungkan kedua elemen logo dan maskot menjadi sebuah kesatuan dalam medali. Kemudian dikemas dengan desain batik yang diambil dari ketiga maskot dan juga elemen logo Asian Games 2018 yang berasal dari Gelora Bung Karno,” kata Rene.
Pada kesempatan yang sama, Rene menjelaskan bahwa masing-masing timnya memiliki job desk yang berbeda meliputi Concept Artist, Texture dan Engineering Artist dan 3D Designer.
Desain yang mereka buat dapat juga dilihat pada suvenir-suvenir resmi Asian Games 2018 tersedia diberbagai kanal yang bekerja sama dengan sejumlah perusahaan, termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Kira-kira totalnya ada 350 turunan desain untuk suvenir resmi Asian Games 2018 yang bekerjasama dengan 22 perusahaan, diantaranya ada 7 UMKM. Mereka masing-masing punya spesialis untuk suvenir yang berbeda-beda,” ucap Mochtar Sarman selaku Wakil Direktur Merchandise & Retail Panitia Pelaksana Asian Games 2018.
Tak disangka, ternyata antusias masyarakat melampaui ekspektasi awal para panitia. “Antusias masyarakat untuk membeli suvenir-suvenir resmi ini sangat besar sampai kita kaget. Kira-kira dalam sehari sekitar 1500 sampai 3000 buah terjual,” tutup Mochtar. (Rayza)