China Dan Rusia Kutuk Imperialis Dan Mentalitas Perang Dingin AS
Selasa, 19 Desember 2017, 20:20 WIBBisnisnews.id - China dan Rusia pada hari Selasa 19 Desember mengecam Strategi Keamanan Nasional Presiden Donald Trump yang pertama, yang menghina kedua negara sebagai penantang kekuatan AS.
Dua kekuatan global menyerang balik beberapa jam setelah pemerintahan Trump meluncurkan strateginya lewat bahasa yang membingkai Beijing dan Moskow sebagai pesaing global.
"Kami mendesak Amerika Serikat untuk berhenti mendistorsi niat strategis China dan meninggalkan gagasan usang seperti mentalitas Perang Dingin dan permainan zero-sum, jika tidak maka hanya akan merugikan dirinya sendiri atau orang lain," kata juru bicara kementerian luar negeri China, Hua Chunying.
"Karakter imperialis dokumen ini sangat jelas, seperti sebuah penolakan terhadapdunia unipolar yang terus-menerus," juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan.
Laporan tersebut sangat kontras dengan pertemuan tatap muka Trump yang ramah dengan Presiden China Xi Jinping dan pemimpin Rusia Vladimir Putin.
"China dan Rusia menantang kekuatan, pengaruh, dan kepentingan Amerika, serta mencoba mengikis keamanan dan kemakmuran Amerika," kata dokumen tersebut. (marloft)