Competitiveness Pelabuhan Indonesia Peringkat 41 dari 140 Negara
Senin, 28 Oktober 2019, 20:37 WIBBisnisNews.id -- Direktur Lalu Lintas dan ANgkutan Laut, Ditjen Hubla, Kemenhub Capt. Wisnu mengungkapkan, merujuk data World Economic Forum dalam laporan The Global Competitiveness Report 2018 rating Pelabuhan Indonesia menduduki peringkat 41 dari 140 negara. Sementara, tingkat efisiensi dari pelabuhan menduduki peringkat 61.
“Naiknya skor Indonesia di pilar Infrastruktur khususnya di pelabuhan membawa Indonesia menduduki peringkat 45, naik 2 peringkat dari tahun sebelumnya,” kata Capt. Capt Wisnu Handoko pada pembukaan rakkernas APBMI di Yogyakarta, Senin (28/10/2019).
Oleh karena itu, Capt. Wisnu berharap ke depan ada sinergi dan persamaan tujuan antara Badan Usaha Pelabuhan (BUP) dengan Perusahaan Bongkar Muat (PBM) untuk memajukan pelayanan kapal dan barang di pelabuhan, khususnya yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan implementasi/operasional yang timbul di lapangan terhadap hubungan antara PBM dan BUP.
Baca Juga
Dengan begitu, lanjut Capt. Wisnu, kinerja dan pelayanan di pelabuhan makin baik, efisien dan harga bersaing. Dwelling time di pelabuhan terus ditekan, dan kepuasan pengguna jasa makin tinggi. Pada akhirnya, mampu mendongkrak dan menurunkan biaya logistik di Tanah Air yang masih relatif tinggi.
Capt Wisnu juga berharap Rakernas APBMI Tahun 2019 dapat memberikan dukungan kepada Pemerintah/ Kemenhub khususnya dalam bekerja untuk menyempurnakan regulasi, menyediakan infrastruktur dan fasilitas pelabuhan yang mumpuni. "Selain itu juga terus meningkakan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan daya saing pelabuhan di Indonesia dalam rangka mewujudkan Indonesia menjadi poros maritim dunia," jelas Capt Wisnu.
APBMI sebagai perhimpunan perusahaan bongkar muat telah menjadi mitra kerja pemerintah yang aktif selama ini dimana peran aktif APBMI tersebut sangat membantu, terutama dalam hal penerapan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa.
“Sebagai wadah organisasi yang menghimpun anggota Perusahaan Bongkar Muat yang relatif sudah matang dengan segala dinamikanya, kiranya berkembangnya berbagai pendapat dalam Rakenas ini dapat diterima secara arif dan bijaksana, sehingga Rakernas ini betul-betul dapat menjawab tantangan dan hambatan yang sedang dan akan kita hadapi saat ini,” ujar Capt. Wisnu.
Rapat Koordinasi Nasional Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia Tahun 2019 diikuti oleh 338 peserta serta dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Hukum Dan Reformasi Birokrasi Perhubungan Umar Aris, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Daerah DIY, Kepala Dinas Perhubungan Prov. DIY, KSOP/ KUPP, DPP Asosiasi dan Organisasi Kepelabuhanan, INKOP TKBM, DPW,DPC dan PCC APBMI Seluruh Indonesia.(helmi)