Dampak Tiger Airways, Pendapatan Pariwisata Hilang Dan Peluang Maskapai Domestik
Jumat, 03 Februari 2017, 14:27 WIB
Bisnisnews.id - Tiger Airways Australia menghentikan penerbangan ke Bali secara permanen setelah diberitahu oleh otoritas Indonesia untuk beralih ke model operasi baru. Hal ini mungkin mengakibatkan hilangnya pendapatan pariwisata untuk Indonesia dan membuka peluang baru bagi saingan LCC tersebut.
Tiger Airways biasanya membawa ratusan penumpang ke Bali setiap hari dari Melbourne, Adelaide dan Perth. Tiger Airways menawarkan hampir 180 ribu kursi setahun untuk tujuan satu arah. Sekitar 1,1 juta wisatawan Australia telah datang ke Bali pada tahun 2016.
Berapa banyak pendapatan pariwisata di Indonesia yang mungkin hilang belumlah jelas, namun maskapai lainnya dapat mengambil keuntungan dari kemalangan yang menimpa Tiger Airways ini.
Keputusan oleh regulator di Indonesia ini datang hanya beberapa minggu setelah Batik Air menerima lisensi untuk terbang ke Australia dari regulator Australia. Batik Air dengan tujuan Perth bahkan mengatakan berambisi untuk terbang ke Sydney dan Melbourne di kemudian hari.
Garuda Indonesia akan melihat kemungkinan untuk peningkatan penerbangan. Qantas Airways mengatakan akan menutup mata pada permintaan penerbangan yang dihentikan oleh Tiger Airways dan mengeksplorasi pilihan yang ada.
Ijin penerbangan LCC ini dicabut bulan lalu karena dituduh melanggar aturan penerbangan charter. Sebelumnya induk mereka, Virgin Australia yang mengoperasikan penerbangan, namun bergeser ke Tiger Airways untuk mengembalikan profitabilitas divisi internasional.
Perkembangan terakhir sangat mengejutkan, di mana Tiger Airways mengumumkan ketidakpastian tentang proses persetujuan penerbangan Indonesia dan mengangkat isu apakah penerbangan Indonesia lainnya akan mengisi kekosongan posisi.
" Apa yang paling menarik bagi saya adalah keputusan pemberitahuan pendek dan membingungkan dari pemerintah Indonesia, " kata Rico Merkert, seorang profesor transportasi di University of Sydney Business School dalam pemberitaan yang diturunkan Reuters Sydney.
" Tiger Airways bisa menyebarkan pesawat mereka pada rute lain, tapi Indonesia bisa kehilangan pendapatan pariwisata vital, " katanya.
Tiger Airways mengatakan peralihan ke model operasi baru akan memakan waktu sekitar enam bulan dan akan mahal.
" Menyediakan layanan handal dan murah sangat penting untuk Tiger Airways Australia dan inilah satu-satunya pilihan kami, menarik diri dari seluruh penerbangan ke Bali," kata CEO Tiger Airways, Rob Sharp.
Virgin Australia mengatakan tidak memiliki rencana untuk mengoperasikan rute Bali dan menolak mengomentari dampak keuangan mereka yang diperkirakan hilang beberapa juta dollar. (marloft)