DAMRI Layani 8 Trayek Di Kawasan Toba Sumut
Sabtu, 09 November 2019, 07:36 WIBBisnisNews.id -- Kawasan Danau Toba sekarang sudah ada layanan bus umum yang dikelola oleh Bus DAMRI. Milatia Kusuma Mu'min, Dirut Perum DAMRI dan jajaran telah memberikan layanan DAMRI di kawasan Danau Toba memiliki layanan transportasi hebat yakni bus DAMRI. Kini, kawasan Danau Toba memiliki layanan DAMRI.
Keberadaan layanan DAMRI telah memberikan kehidupan lebih cerah lagi bagi masyarakat kawasan Danau Toba. "Semoga bus DAMRI untuk kawasan Pulau Samosir agar masyarakatnya lebih maju kehidupannya," kata analis kebijakan publik dari Fakta Azas Tigor Nainggolan.
Secara khusus sekarang ini, lanjut dia, Perum DAMRI sudah membangun 8 trayek layanan perjalanan dari bandara Silangit. Rute-rutenya: Silangit-Ajibata (tarif Rp 65.000), Silangit-Tarutung (tarif Rp 40.000), Silangit-Dolok Sanggul (tarif Rp 40.000), Ajibata-Pematang Siantar (tarif Rp 38.000), Teluk Nibung-Ajibata (Rp 72.000), Pelayanan Shuttle Balige (tarif Rp 20.000), Pelayanan Shuttle Parapat (tarif Rp 16.000) dan Pelayanan Shuttle Tapanuli Utara (tarif Rp 39.000).
Melalui layanan dalam 8 rute bus DAMRI, jelas Tigor, kita sudah bisa keliling kawasan wisata Danau dengan mudah, akses serta murah juga ada kepastian perjalanan.
Layanan perjalanan bus DAMRI di kawasan Toba dan Sumatera Utara membuat pengembangan kawasan wisata Danau Toba menjadi lebih hidup. "Layanan bus DAMRI ini juga merupakan salah satu pendukung penting pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Danau Toba yang dicanangkan oleh pemerintahan Jokowi," tandas Tigor.
Dia menambahkan, ada semangat mewujudkan keinginan pembangunan kampung halaman di Samosir - Tapanuli. Saat ini Samosir - Tapanuli yang terletak di kawasan Danau Toba menjadi salah satu prioritas utama sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.
Posisi strategis kawasan Danau Toba mendapat perhatian besar dari pemerintah dan mendapat banyak dukungan pembangunan. Sejak lama saya bermimpi di kawasan Danau Toba ada layanan transportasi publik massal seperti kereta api dan bus umum.
"Mimpi itu didasari harapan agar berkembangnya kehidupan secara sosial dan ekonomi masyarakat Batak. Jika ada layanan kereta api di kawasan Danau Toba maka akan terbangun pengembangan pariwisatanya dan memberi efek positif bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakatnya," tegas Tigor.(helmi)