Dari Ajang STOM, Indonesia Jalin Kerjasama Peningkatan SDM Dengan Korea dan Jepang
Kamis, 14 November 2019, 05:53 WIBBisnisNews.id -- Pemerintah Indonesia melalui Delegasi dari Kementerian Perhubungan menyampaikan apresiasinya kepada Republik Korea terkait program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Indonesia akan mengirimkan SDM berlatih di berbagai negara sahabat, seperti di bidang perkeretaapian, perhubungan laut dan lainnya.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Republik Korea atas kerjasama yang luar biasa antara Indonesia dan Korea, khususnya dalam Program Pengembangan Sumber Daya Manusia (Pengembangan Kapasitas)," ujar Kapus Fasilitasi Kemitraan dan Kerjasama Internasional Agus P. Saptono di Ha Noi Vietnam, kemarin.
Agus mengungkapkan bahwa tahun ini Indonesia telah mengirim personil untuk bergabung dengan Program Peningkatan Kapasitas Transportasi Jalan, Kereta Api dan Infrastruktur di Korea. "Saya berharap kerjasama kita antara negara-negara anggota ASEAN dan Korea dapat mencapai hasil yang positif," ujar Agus.
Sebelumnya, Kepala Seksi Keselamatan Kapal Barang dan Peti Kemas Ditjen Perhubungan Laut Capt. Richard Christian selaku perwakilan Delegasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga menyampaikan apresiasinya kepada Negara anggota ASEAN, khususnya kepada Pemerintah Jepang dan Malaysia atas dimulainya Program Pelatihan Personel Lanjutan untuk Layanan Lalu Lintas Kapal (Vessel Trafic System/VTS).
“Pelatihan pengelolaan dan perencanaan VTS yang akan diadakan di Maritime Transport Training Instite (MATRAIN) Malaysia adalah pelatihan yang sangat berguna dan penting untuk meningkatkan kapasitas personil untuk mengembangkan perencanaan pembentukan dan pengoperasian VTS di perairan Indonesia, serta langkah-langkah keselamatan maritim lainnya," ucap Capt. Richard Christian.
Richard mengatakan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang prinsip dan praktik dalam membantu proses pengambilan keputusan serta menilai kebutuhan terkait langkah-langkah keselamatan maritim yang ditetapkan termasuk pendirian VTS.
Dalam agenda ini, pembahasan difokuskan pada peningkatan sistem navigasi dan langkah-langkah keamanan sesuai dengan Standar Internasional. Pembahasan ini membahas tindaklanjut penandatanganan MOU ASEAN tentang Peningkatan Standar Keselamatan dan Inspeksi untuk Kapal Non-Konvensi (Non-Convention Ship/NCS) di Negara-negara Anggota ASEAN.
Standar Kapal Non-Konvensi
Adapun aturan standar kapal non konvensi (NCVS) di Indonesia tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan No. 65 Tahun 2009 tentang Standar Kapal Non Konvensi Berbendera Indonesia, dan SK Dirjen Perhubungan Laut No. UM.008/9/20/DJPL-12 tentang Pemberlakuan Standar dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kapal Non Konvensi Berbendera Indonesia.
Richard mengatakan bahwa Myanmar telah menandatangani MOU Peningkatan Standar Keselamatan dan Inspeksi untuk Kapal-kapal Non-Konvensi di Negara-negara Anggota ASEAN. Pertemuan tersebut mencatat, Sekretariat ASEAN sedang dalam proses penerbitan salinan asli MOU. Malaysia akan menjadi tuan rumah workshop Peningkatan Standar Keselamatan dan Inspeksi ASEAN untuk Kapal Non-Konvensi pada Maret 2020 di Maritime Transpor Training (MATRAIN), Port Klang, Selangor.
"Kami juga berharap pada kesempatan berikutnya dapat memiliki kerja sama lebih lanjut dengan stakeholder terkait, termasuk Jepang," tandas Richard.(helmi)