DDT Manggarai - Cikarang Dikebut, 42 KK Penghuni Lahan Proyek Ditertibkan
Minggu, 18 Februari 2018, 23:00 WIB
Bisnisnews.id - Proyek jalur kereta api dwi ganda ( Double-Double Track/DDT) ruas Manggarai - Cikarang akan dimajukan penyelesaiannya dari 2022 menjadi 2020. Pemerintah juga segera menertibkan 42 KK pada lahan proyek seluas 1100 M2 di Manggarai Jakarta Selatan pada bulan Maret 2018.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, proyek DDT sangat vital untuk memperlancar pelayanan kereta jarak jauh maupun commuter. Karena itu penyelesaiannya juga harus dipercepat.
Progres proyek DDT yang terbagi menjadi tiga paket, masing-masing untuk Paket A antara Manggarai sampai Jatinegara sebesar 53 persen. Paket B-21 antara Jatinegara-Bekasi 78 persen dan Paket B1 antara Bekasi-Cikarang mencapai 100 persen.
"Proyek DDT ini sangat vital baik untuk kereta jarak jauh atau kereta commuter oleh karenanya ini akan upayakan yang tadinya tahun 2022 akan kita upayakan untuk maju selesainya pada tahun 2020 . Tentunya ada manajemen waktu, manajemen keuangan, manajemen teknik dan manusia yang kita kembangkan supaya kapasitasnya naik dengan baik. Dengan selesainya proyek DDT akan mengurangi kerugian masyarakat yang mencapai triliun akibat kemacetan di jalan raya," jelas Menhub saat melakukan peninjauan ke Dipo Cipinang, Minggu (18/2/2018)
Sebelumnya pada tahun 2017 telah dioperasikan tiga Stasiun di Bekasi Timur, Cibitung dan Cikarang. Sedangkan pada tahun ini akan diselesaikan lima Stasiun.
"Tahun 2018 akan diselesaikan lima Stasiun yaitu Klender, Buaran, Klender Baru, Cakung dan Kranji. Artinya level of service dari kereta commuter bertambah baik sehingga bisa menampung lapisan masyarakat," kata Menhub.
Terkait lahan proyek DDT seluas 1100 M2 yang masih dihuni 42 KK di kawasan Mamggarai Jakarta Selatan, akan diryubkan, paling lambat Maret 2018. "Saya menghimbau kepada masyarakat yang menggunakan tanah tersebut lebih kooperatif karena ini bukan unthk kepentingan pribadi tapi untuk kepentingan masyarakat," ujar Menhub.
Nantinya, DDT ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas penumpang sebesar 25 persen terutama untuk jalur Manggarai-Kranji. "Kita akan meningkatkan kapasitas mulai 2019 pada saat DDT Manggarai-Kranji selesai. Akan ada peningkatan 25 persen. Artinya kapasitas angkut untuk masyarakat Bekasi akan menambah 100.000 penumpang," tambah Menhub.
Dipo Cipinang
Selain meninjau progres proyek DDT, Menhub berkesempatan melihat progres pembangunan Dipo Cipinang. Dalam kunjungan itu Menhub mengatakan saat ini progres pembangunan sudah mencapai 97 persen dan dipastikan sudah dapat dioperasikan tahun ini.
"Saya ke Cipinang dalam rangka memastikan beberapa fasilitas dari Ditjen Perkeretaapian yang akan dikelola PT.KAI berjalan dengan baik salah satunya Dipo Cipinang yang akan beroperasi tahun ini," kata Menhub.
Menurutnya, Dipo Cipinang akan digunakan untuk pengecekkan kondisi lokomotif dan kereta. "Dipo Cipinang merupakan suatu tempat untuk memeriksa kondisi lokomotif dan kereta yg akan berangkat jarak jauh dari Jakarta ke berbagai tujuan. Jadi kalau ada arrangement baru ke sini dulu baru ke Gambir, Manggarai atau ke Kota," jelasny.
Dipo Cipinang merupakan Dipo lokomotif dan kereta terbesar di Indonesia. Selain itu Dipo ini juga dilengkapi dengan tempat istirahat untuk masinis dan kru kereta.
Menhub berharap dengan beroperasinya Dipo ini dapat meningkatkan level of safety karena dapat memastikan kereta yang digunakan dalam kondisi baik.
Turut hadir dalam kunjungan Menhub diantaranya Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, Sesditjen Perkeretaapian Popik Montanasyah, Direktur Prasarana Perkeretaapian Zamrides, Direktur Sarana Perkeretaapian Makjen Sinaga, Direktur Keselamatan Perkeretaapian Edi Nur Salam, Kepala Balai Perkeretaapian Jakarta dan Banten Yus Rizal, Direktur Pengelolaan Prasarana PT.KAI Nurul Fadhila. (Syam S)