Di ATM ke-25 di Vietnam Akan Diteken Perjanjian Sektor Hubud
Kamis, 14 November 2019, 19:47 WIBBisnisNews.id -- Pada pertemuan ASEAN Transport Ministers (ATM) ke-25 resmi dibuka pada Kamis (14/11/2019) di Kota Hanoi, Vietnam akan ditandatangani 2 (dua) perjanjian di sektor Transportasi atau perhubungan udara (hubud).
"Penandatanganan kedua perjanjian dimaksud rencananya akan dilakukan pada saat pertemuan ATM ke-25 pada hari Jumat tanggal 15 November 2019,"ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono hadir mewakili Menteri Perhubungan sebagai Ketua Delegasi dari Indonesia.
Perjanjian pertama yang akan ditandatangani yaitu Protokol untuk melaksanakan paket Kesebelas Komitmen Jasa Angkutan Udara dalam Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang Jasa (Protocol to Implement the Eleventh Package of Commitments on Air Transport Services Under the ASEAN Framework Agreement on Services).
Perjanjian kedua yaitu Protokol 3 tentang Perluasan Lalu Lintas Kelima Kebebasan antara ASEAN dan Cina dari Perjanjian Transportasi Udara ASEAN-China (Protocol 3 on Expansion of Fifth Freedom Traffic between ASEAN and China of the ASEAN-China Air Transport Agreement).
Perlu diketahui bahwa kedua perjanjian tersebut telah diterbitkan full power atas nama Pemerinrah Indonesia dari Menteri Luar Negeri kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan untuk menandatangani kedua perjanjian dimaksud.
Lebih lanjut kerjasama di sektor transportasi diantara Negara Anggota ASEAN telah terimplementasi, guna mempromosikan perdagangan dan memperkuat konektivitas di wilayah ASEAN.
"Ada beberapa inisiatif, proposal dan mekanisme pada sektor transportasi di wilayah ASEAN yaitu inisiatif ASEAN Single Aviation, mempromosikan ASEAN Open Skies Agreement untuk meningkatkan konektivitas transportasi udara dan meningkatkan pelayanan penumpang dan kargo diantara Negara Anggota ASEAN, serta turut mendorong Green Ship Strategy," ujar Djoko.
Bilateral Indonesia-Vietnam
Pada kesempatan lain, disela-sela pertemuan ATM ke-25 juga akan dilakukan pertemuan bilateral antara Indonesia dan Vietnam yang membahas mengenai konektivitas udara antara Indonesia dan Vietnam.
Pertemuan bilateral tersebut rencananya akan membahas permohonan dukungan slot time bagi Badan Usaha Angkutan Udara Nasional secara timbal-balik dalam melaksanakan penerbangan dari dan ke Vietnam.
"Kami akan meminta dukungan untuk dapat saling mengisi kebutuhan pilot di kedua negara khususnya ab-inito pilot (fresh graduate pilot) sebagai sesama Negara Anggota ICAO," tandas Djoko.(nda/helmi)