Di Inggris, Bulu Hewan Dilarang Untuk Perdagangan Mode
Selasa, 24 Juli 2018, 11:17 WIBBisnisnews.id - Sekelompok politisi dari Komite Lingkungan Pangan dan Urusan Pedesaan dalam laporannya di Dewan Perwakilan menyerukan, agar industri pakaian Inggris tidak lagi menggunakan bulu hewan asli.
Seruan ini dilakukan setelah adanya penyelidikan menemukan sejumla pakaian berlabel yang menyebutkan bulu palsu, padahal itu adalah bulu asli, seperti kelinci rubah dan chinchilla.
Disebutkan tidaklah ilegal untuk membeli atau menjual bulu meskipun peternakan bulu telah dilarang di Inggris sejak tahun 2000, adalah sah untuk menjual beberapa jenis bulu asli yang diimpor, jika diberi label secara akurat.
Investigasi yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir ini telah menyoroti contoh di mana konsumen, percaya bahwa mereka membeli bulu palsu, padahal yang mereka beli adalah bulu asli
Komite dalam laporannya menyebutkan, secara etika, para konsumen membuat keputusan untuk tidak membeli bulu asli dan memutuskan membeli bulu palsu yang terbuat dari serat sintetis. Ini dilakukan semata-mata untuk kesejahteraan hewan
Dalam beberapa tahun terakhir, ada kasus-kasus nyata dari bulu asli yang dijual sebagai bulu imitasi palsu oleh pengecer besar dan online.
Ketua komite Neil Parish mengatakan, bulu asli yang dijual dengan keterangan bulu palsu adalah sebuah kebohongan. Pedagang itu dinilai dengan sengaja mengabaikan tanggungjawabnya terhadap konsumen.
"Laporan bulu asli yang dijual sebagai pertunjukkan bulu palsu bahwa pengecer mengabaikan tanggung jawab mereka terhadap konsumen," jelasnya.
Parish mengatakan pengecer puas tentang masalah bulu palsu padahal asli. Informasi yang diberikan para pedagang itu dinilanya sangat menyesatkan.
Dia mengatakan persyaratan UE saat ini tidak cukup baik untuk memungkinkan pelanggan memahami asal dan isi pakaian mereka.
The Humane Society International UK (HSI) mengatakan kepada komite bahwa karena peternakan hewan intensif bervolume tinggi dan rendah kesejahteraan, bulu asli dapat diproduksi dan dijual lebih murah daripada bulu palsu.
Banyak barang yang salah dijual sebagai bulu palsu adalah barang-barang kecil, dan harganya rendah, termasuk bulu-bulu pada topi dan sarung tangan, pom-pom pada topi dan pakaian, dan potongan bulu pada alas kaki.
Panitia telah menyerukan pengenalan rezim pelabelan wajib baru yang mengidentifikasi bulu dan produk hewani lainnya secara akurat. Label bulu harus menunjukkan spesies bulu, negara asal dan metode produksi.
Para politisi juga merekomendasikan bahwa pemerintah harus mengadakan konsultasi publik untuk mempertimbangkan apakah akan melarang penjualan dan impor bulu pasca Brexit, mengatakan bahwa kebutuhan kesejahteraan hewan harus seimbang dengan pilihan konsumen. (Xinhua/Syam S)