Dihadiri GKR Hemas, Pertamina Resmikan Program CSR Petani Idaman
Minggu, 03 November 2019, 18:38 WIBBisnisNews.id -- Program CSR, Pertamina fokus dalam 4 bidang yaitu lingkungan, pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan. Program Petani Idaman merupakan salah satu program bidang pemberdayaan yang dilaksanakan oleh Pertamina melalui Terminal BBM Rewulu.
“Program Petani Idaman dengan Jogja Youth Farming sebagai salah satu sarananya akan menjadi media edukasi sekaligus pariwisata sehingga kedepannya kami berharap masyarakat setempat akan menjadi lebih mandiri, generasi muda semakin berminat dalam sektor pertanian dan tujuan peningkatan ekonomi pun tercapai," tutur Fuel Terminal Manager Rewulu, Rahmad Febriadi, di Yogyakarta, kemarin.
Dikatakan, data yang kami dapat dari berbagai sumber, hanya sekitar 25-31% para petani di Indonesia yang saat ini berusia antara 18-35 tahun, sisanya berusia di atas 35 tahun. Oleh karena itu, melalui program CSR Pertamina MOR IV menginisiasi dan menggalang petani Bantul, Yogyakarta untuk menjadi petani yang maju, modern dan mandiri.
"Dari data itulah kami berinisiatif meningkatkan minat tersebut dengan program Petani Idaman yang akan memfasilitasi Taruna Tani Desa Argomulyo yang beranggotakan 70 pemuda dengan sarana & prasarana pertanian terpadu (pertanian, perikanan, peternakan dan pengelolaan sampah)," ujar Rahmad seperti dilansir pertamina.com.
Upaya ini ditempuh guna mendukung nawacita nasional meningkatkan produktivitas dan mewujudkan kemandirian ekonomi, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta meluncurkan program CSR bertemakan Petani Idaman (Pemuda Inovatif dan Mandiri) bertempat di kawasan “Jogja Youth Farming”, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Kegiatan ini dihadiri Gusti Kanjeng Ratu Hemas, istri Gunernur DIY Sultan HB X dan Budi Prasojo selaku Manager Sales & Distribution Pertaminta MOR IV awalnya diinisiasi oleh Terminal BBM (Fuel Terminal) Rewulu yang menitikberatkan pada sektor pertanian. Program ini melibatkan para pemuda sebagai upaya regenerasi petani dan menarik minat pemuda untuk bekerja di sektor pertanian.
Rahmad Febriadi menambahkan, saat ini yang menjadi isu utama pertanian adalah kurangnya minat generasi muda atau milenial untuk meneruskan produktivitas di bidang pertanian ke depan. Semangat dan upaya membangun kemandirian pangan di Indonesia salah satunya dengan menggaet kalangan muda ini.(helmi)