Dirjen Budi Pimpin Langsung Pembersihan Rambu dan Perlengkapan Jalan di Bogor
Selasa, 13 Agustus 2019, 13:45 WIBBisnisNews.id -- Dirjen Perhubungan Darat (Hubdat) Kemebub Budi Setiyadi memimpin langsung Aksi Bersih-Bersih Perlengkapan Jalan (Sipantas) tahun 2019 di Indonesia. Pencanangan gerakan Sipantas jalan dipusatkan di kawasan Riung Gunung, Bogor, Selasa (13/8/2019).
Aksi serupa juga digelar serentak di 25 Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) di seluruh Indonesia. Ribuan aparat Kemenhub dibantu Polri, Jasa Raharja dan lainnya melakukan pembersihan perlengkapan jalan baik rambu, guardrail, delineator, dan lainnya.
"Perlengkapan dan rambu jalan itu dibangun untuk meningkatkan keselamatan di jalan raya. Oleh karenanya harus dijaga dan dirawat, karena mereka dibangun dengan uang rakyat di APBN," kara Dirjen Budi.
Setiap tahun, lanjut dia, dana sebesar Rp600 miliar dikucurkan dari APBN untuk membangun dan merawat alat perlengkapan jalan itu. Mereka harus dijaga dan dirawat agar tetap berfungsi optimal.
Menjelang HT Prokalamasi ke-74, Hari Perhubungan Nasional 2019 dan Pekan Keselamatan Transportasi Jalan Tahun 2019, Pemerintah melalui Ditjen Hubdat melakukan gerakan Sipantas Jalan.
"Gerakan ini semoga menginpsirasi dan menjadi gerakan yang berkelanjutan dalam rangka menjaga aset rakyat sekaligus meningkatkan aspek keselamatan di jalan raya," jelas Dirjen Budi.
Dalam aksi Sipantas ini, tampak hadir mendampingi Dirjen Budi, Diops PT Jasa Raharja, Kadishub Jabar, Kepala BPTD Jawa Barat, pengamat Transportasi Darmaningtyas serta lainnya.
Pencanangan gerakan nasional Sipantas 2019 dimulai dengan penyerahan alat-alat kebersihan oleh Dirjen Budi kepada petugas di lapangan. Kemudian dilanjutkan membersihkan rambu lalu lintas di empat titik di jalur Bogor-Puncak yang diawali oleh Dirjen Budi, dilanjutkan para pejabat serta petugas lainnya.
Diakui Dirjen Budi, selama ini banyak rambu dan perlengkapan jalan kurang terawat. Tidak sedikit yang rusak atau hilang. Padahal, alat yang dibeli dengan uang rakyat itu sangat besar manfaatnya.
"Rambu dan perlengkapan jalan harus dijaga dan dirawat, agat tetap berfungsi optimal. Permukaan rambu tetap bersih, bisa dilihat jelas oleh pengemudi dan pengguna jalan, agar mereka bisa berjalan selamat sampai tujuan," papar Dirjen Budi.
Sampai saat ini, terang dia, Pemerintah sudah membangun 66.000 ribu rambu dan perlengkapan jalan lainnya. Mereka akan terus ditambah sesuai dinamika dan kebutuhan di lapangan. "Tapi, yang sudah ada sekarang harus dijaga agar tetap berfungsi optimal," urai Dirjen Budi.
Solusi Kepadatan Lalin
Sementara, terkait lokasi pencanangan Aksi Sipantas di Bogor, menurut Dirjen Budi, sekaligus untuk menindaklanjuti arahan Menhub Budi Karya agar mencari solisi kepadatan lalu lintas di kawasan Puncak Bogor, terutama saat akhir pekan.
"Aksi Sipantas 2019 ini sekaligus melihat langsung kondisi di lapangan guna mencari solusi yang tepat untuk mengurai kepadatan lalu lintas di kawasan Puncak Bogor," kilah Dirjen Budi.
Menurut Pati Polri ini, yang paling cepat dan bisa dilakukan sekarang adalah optimalisasi sarana dan fasilitas jalan yang ada di kawasan Puncak, Bogor. Kemudian rekayasa lalu lintas, seperti kebijakan buka-tutup dan lainnya.
Yang pasti, tambah Dirjen Budi, Pemerintah/ Negara harus hadir dan aktif melayani masyarakatt saat membutuhkan, khususnya saat lalu lintas padat di kawasan Puncak, Bogor. Kawasan Puncak, Bogor kini menjadi salah satu destinasi wisata unggulan khususnya di akhir pekan.
"Dengan begitu, tidak memicu masalah yang makin besar serta kerugian yang besar secara ekonomi," tegas Dirjen Budi.(helmi)