Dishub Jakarta Optimis Sistem Gage Yang Diperluas Akan Berdampak Positif
Senin, 26 Agustus 2019, 20:53 WIBBisnisNews.id -- Perluasan sistem ganjil genap (gage) yang diperluas di Jakarta akan segera diterapkan di 25 ruas jalan di Kota Jakarta. Kebijakan pembatasan kendaraan ini merupakan implementasi dari Instruksi Gubernur DKI No. 66 Tahun 2019. Sistem gage ini sebelumnya diterapkan di sembilan ruas jalan dan segera diperluas ke 16 ruas jalan lainnya di Jakarta.
Pemprov Jakarta menjadwalkan uji coba perluasan sistem gage akan berlangsung sampai 6 September 2019. "Uji coba diterapkan pada Senin-Jumat, mulai pukul 06.00-10.00 WIB dan pukul 16.00-21.00 WIB. Itulah yang membedakan siste gage yang telah ada dengan konsep gage yang diperluas nanti," kata Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta, Senin (26/8/2019).
Setelah diuji coba, lanjut dia, kebijakan ini rencananya akan dipermanenkan mulai 9 September 2019. Dalam uji coba gage yang diperluas yang dilakukan Dishub Jakarta menunjukkan hasil yang positif," jelas Syafrin dalam acara yang dipandu Direktur Instrans Darmaningtyas itu.
Dia mnambahkan, kebijakan gage yang akan dierkuas di Kota Jakarta mempunyai dua tujuan utama. Pertama, mengendalikan lalu lintas serta kemacetan di Jakarta, khususnya saat jam sibuk pagi dan sore hari.
Kedua menurut Syafrin, adalah menekan pencemaran udara di Kota Jakarta. Salah satu penyumbang polusi di Jakarta adalah sektor transportasi. "Jika jumlah kendaraan di jalan dikurangi, selanjutnya warga beralih menggunakan angkutan umum, maka kualitas udara di Jakarta akan semakin baik lagi," kilah Sekjen DPP IKAALL itu.
Dampak Positif
Pihak Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengklaim pelaksanaan uji coba perluasan sistem ganjil genap sejak 12 Agustus 2019 lalu membawa dampak positif bagi arus lalu lintas di ibu kota.
Kadishub Syafrin Liputo mengatakan terjadi peningkatan kecepatan kendaraan pada ruas-ruas jalan lokasi penerapan sistem ganjil-genap. "Kecepatan lalu lintas meningkatkan dari 25,6km/jam meningkat jadi 28,16km/jam," ujar Syafrin.
Menurut Syafrin, uji coba perluasan ganjil genap juga berdampak pada waktu tempuh kendaraan yang semakin pendek, yakni dari rata-rata 16,46 menit menjadi 15,20 menit. "Waktu tempuh berkurang 9 persen," ujar Syafrin.
Dia mengatakan, volume kendaraan yang melintasi jalan lokasi penerapan ganjil genap juga turun sekitar 20 persen.
Di sisi lalin, Syafrin juga menambahkan, jumlah pengguna Transjakarta meningkat sebanyak 20 persen. "Sebelumnya, pengguna Transjakarta sebanyak 427 penumpang, sekarang 531 penumpang tiap bus per hari," papar alumni STTD Bekasi itu.
Selama uji coba perluasan gage ini menurut Syafrin, kualitas udara Jakarta khususnya di sekitar lokasi penerapan sistem itu juga membaik.
Data membuktikan, kualitas udara di Jakarta makin baik. "Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) Bundaran Hotel Indonesia terjadi peningkatan kualitas udara yang signifikan. PM 2.5 sebesar 12 ug/m3 atau 18,9 persen. Di SPKU Kelapa gading juga PM 2,5 turun menjadi 13,5 persen," tegas Syafrin.(helmi)