Ditjen Hubdat Kucurkan Anggaran Rp600 Miliar Bangun Kelengkapan Keselamatan Jalan
Selasa, 13 Agustus 2019, 13:14 WIBBisnisNews.id -- Dirjen Perhubungan Darat (Hubdat), Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, pihaknya sudah membangun 66.000 rambu jalan baik (rambu, guardrail, JPU, delineator) tapi tidak semua terawat dengan baik. Belum setahun, kondisi rambu sudah tertutup pohon, permukaa kusam, bahkan rusak dana hilang.
"Ke depan, rambu atau perlengkapan jalan itu harus dijaga dan dirawata bersama. Jangan hanya membangun alat kelengkapan jalan dengan uang rakyat (APBN) tapi tidak dirawat dan manfaatnya tidak optimal," kata Dirjen Budi disela-sela Aksi Bersih-Bersih Perlengakapan Jalan (Sipantas) di Riung Gunung, Bogor, Selasa (13/8/2019).
Menurutnya, setiap tahun dana yang dikeluarkan termasuk ke BPTD seluruh Indonesia mencapai Rp500 miliar sampai Rp600 miliar. Uang tersebut diantaranya digunakan untuk membangun kelengkapan keselamatan jalan di jalan raya.
Ke depan, jelas Dirjen Budi, pola fikir masyarakat harus dirubah. Rambu dan kelengkapan jalan dibangun adalah untuk keselamatan di jalan raya. Keselamatan di jalan raya menjadi tugas dan tanggung jawab bersama. Dan keselamatan harus menjadi prioritas utama dibandingkan lainnya.
"Rambu lalu lintas itu dipasang untuk memberikan peringatan, agar pengemudi dan pengguna jalan lain lebih hati-hati khususnya di daerah rawan laka lantas," papar Dirjen Budi.
Dia menambahkan, angka kecelakaan di jalan raya masih tinggi. Tapi dalam momentu trentu seperti Lebaran, Natal dan Tahun Baru jumlahnya turun.
"Tren penurunkan laka lantas itu harus terus diturunkan. Oleh karenanya, rambu dan perlengkapan jalan harus dijaga dan dirawat. Kesadaran masyarakat akan keselamatan di jalan raya juga perlu terus ditingkatkan," papar Dirjen Budi.
Keselamatan jalan harus terus dibangun dan ditingkatkan. Dalam Rencana Umum Keselamatan Nasional (RUKN)sudah mengatur dan menetapkan lia pilar keselamatan.
"Mereka harus senergi dan mengambil peran masing-masing agar keselamatan di jalan raya bisa ditingkatkan secara optimal," tegas Dirjen Budi.(helmi)