Ditjen Hubla Operasikan Kapal Kenavigasian KN. Bepondi
Jumat, 19 Agustus 2016, 18:52 WIBBisnisnews.id- Sebagai tindak lanjut kegiatan peluncuran (launching) pembangunan kapal pengamat perambuan, hari ini Jumat (19/8) KN. Bepondi salah satu jenis kapal pengamat perambuan siap dilepas (delivery) dari Galangan Kapal PT. Citra Shipyards, Batam, untuk dipangkalkan dan dioperasikan di Distrik Navigasi Kelas II Jayapura.
Pelepasan kapal negata itu disaksikan Direktur Kenavigasian, Bambang Wiyanto beserta para pejabat di Direktorat Kenavigasian. Dikatakan, angkutan laut khususnya dalam menjamin keselamatan pelayaran baik pada saat peak season seperti pelaksanaan angkutan lebaran maupun dalam pelayaran sehari-hari tentunya tidak terlepas dari peran serta kecukupan sarana dan prasarana kenavigasian.
Sarana dan prasarana kenavigasian dimaksud, antara lain meliputi tersedianya alur pelayaran yang aman dan efisien, tersedianya sarana bantu navigasi pelayaran yang cukup dan handal, penyelenggaraan telekomunikasi pelayaran sesuai tuntutan dan peraturan internasional, serta penyediaan armada kapal negara kenavigasian yang handal.
" Saya berharap KN. Bepondi ini nantinya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam mendukung tugas kenavigasian. Begitu juga dengan kegiatan pembangunan kapal-kapal Negara lainnya yang sedang dibangun di beberapa galangan kapal juga dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu sesuai ketentuan yang berlaku, kata Bambang Wiyanto.
Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, A. Tonny Budiono, menegaskan pihaknya akan terus melaksanakan dan mengawasi sepenuhnya program pengadaan kapal-kapal kenavigasian yang saat ini sedang berjalan di beberapa galangan kapal di Indonesia.
" Karena kapal-kapal kenavigasian ini nantinya akan sangat bermanfaat dalam mendukung terciptanya keselamatan dan keamanan pelayaran di perairan Indonesia,: kata Tonny.
Kasubdit Armada dan Pangkalan Dit. Kenavigasian IBarnabas Simatupang, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembangunan KN Bepondi ini berdasarkan kontrak kerja yang ditandatangani pada 7 Oktober 2015 dengan jangka waktu pembuatan 450 hari kalender.
Adapun anggarannya sekitar Rp. 68 Miliar dengan sistem multiyears. Adapun kontraktor pembangunannya adalah PT Citra Shipyard Batam. " Kapal negara yang keel kaying pada 19 November 2015 ini berhasil diselesaikan lebih cepat 120 hari kalender dari rencana semula," kata Barnabas.
Dalam perjalanannya ke Jayapura, KN Bepondi akan melalui rute dari Batam, Kota Baru, Bitung, Sorong, dan Jayapura dengan perkiraan lama perjalanan sekitar 7 hari.
Direktur Operasional PT Citra Shipyard Batam Hendry Ovarizal mengatakan, keberhasilan penyelesaian KN Bepondi yang lebih cepat dari jadwal semula diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan Kementerian Perhubungan kepada anak-anak bangsa dalam pembuatan kapal-kapal negara.
Kepala Distrik Navigasi Kelas II Jayapura Renen Manganguwi menyampaikan rasa syukurnya atas perhatian para pimpinan di Kementerian Perhubungan yang telah memberikan fasilitas kenavigasian berupa kapal pengamat perambuan kelas III.
" Kami yang berada di ujung timur nusantara ini merasa bangga mendapat perhatian yang begitu besar dari Bapak Menteri Perhubungan, Bapak Dirjen Perhubungan Laut, dan Bapak Direktur Kenavigasian,:" kata Renen.
Renen mengatakan, dengan adanya kapal kenavigasian kelas III ini, menjadi tambahan semangat bagi seluruh jajaran Distrik Navigasi Jayapura dalam mengabdi kepada bangsa dan negara. Apalagi pemberian kapal ini dalam suasana peringatan HUT Kemerdekaan Ke-71 Republik Indonesia.
Sebagai informasi, sejak tahun 2015 Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sedang membangun 20 unit kapal kenavigasian, termasuk 5 (lima) unit Kapal Pengamat Perambuan. Kapal Negara KN. Bepondi ini dibangun mulai tahun 2015 hingga tahun 2016 oleh galangan kapal PT. Citra Shipyard, Batam. Adapun spesifikasi kapal ini meliputi bobot 149 GT, panjang 32, 4 meter, lebar 6,2 meter, tinggi 3,2 meter, dan tenaga mesin penggerak 2 x 1450 HP dengan kecepatan 20 knot.
KN Bepondi dilengkapi pula dengan berbagai fasilitas sesuai standar IMO dan SOLAS.
Berbagai fasilitas telah disiapkan seperti di gladak/deck utama terdapat kamar Kapten, KKM, Galley (dapur), dua kamar mandi, saloon/ruang makan, AHU Room (Ruang AC), dan Dry Stoor (Penyimpanan makanan kering).
Sementara di ruang anjungan dipenuhi oleh alat-alat navigasi pelayaran seperti AIS, Speed lock, Echo Sounder, Arpa Radar, GPS Plooter, DGPS Navigator, Gyro Compass, Magnet Compass, GMDSS, Safety Equipment, Internal Phone, P3K, APAR, dan Kamera CCTV untuk memantau semua kegiatan di deck, termasuk deck mesin. Sedangkan di buritan terdapat peralatan keselamatan, sekoci, TV flat 32 Inch, crane sekoci, dan kursi-kursi.