Ditjen Udara Siapkan Kolaborasi Dukung Industri Wisata
Rabu, 14 Februari 2018, 16:54 WIBBisnisnews.id - Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengatakan, direktoratnya tengah menyiapkan kolaborasi sektor penerbangan intuk mendukung pariwisata nasional.
Pariwisata menjadi salah satu leading sector perekonomian nasional yang dapat mendorong pergerakan 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019.
"Kami dari sektor transportasi udara yang notabenenya adalah pintu gerbang dan sarana konektivitas antar kota, antar provinsi maupun antar pulau bagi wisatawan domestik maupun mancanegara akan siap sedia sekuat tenaga untuk mendukung tercapainya target tersebut dalam koridor kerjasama bidang atraction, amenity and accesibility wisata," ujar Agus Santoso, di Jakarta, Rabu (14/2/2018) dala acara Focus Group Discussion yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata.
Program 20 juta Wisman itu, ungkapnya mendapat dukungan penuh, dengan menyiapkan incrastruktir dan membuka akses kepada maskapai mengangkut para wisatawan ke destinasi wisata.
Pariwisata ini merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional di samping sektor pangan, energi, maritime dan sektor kawasan industri serta KEK. Kolaborasi antara regulator dan operator penerbangan itu akan mewujudkan pertumbuhan bersama antara industri penerbangan dan pariwisata.
Di sektor pariwisata global, penerbangan merupakan pilihan utama bagi para wisatawan dalam melakukan perjalanan. Apalagi untuk wilayah Indonesia yang merupakan kepulauan di mana pergerakan wisatawan dan masyarakat dengan cepat hanya bisa dilakukan dengan penerbangan.
"Untuk mengantisipasi hal itu kami juga telah menyiapkan dan terus melakukan pembangunan, pengembangan maupun pengecekan berulang-ulang baik dari segi infrastruktur, armada transportasi, navigasi penerbangan hingga pengelolaan sumber daya manusia dan industri-industri yang bergerak dalam bidang penerbangan yang kami sebut sebagai 4A yaitu Airport, Airlines, Air Navigation dan Aircraft Manufacturer. Hal tersebut untuk memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan pelayanan di sektor penerbangan nasional," lanjut Agus.
Sinergi dalam pengembangan konektivitas udara dalam mendukung pariwisata tersebut juga diharapkan dapat menciptakan kemandirian bagi daerah-daerah di Indonesia sesuai Cita ke-7 dalam program Nawacita yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
Dalam hal kolaborasi, dari unsur Authority Ditjen Perhubungan Udara saat ini banyak melakukan kerjasama luar negeri dengan membuka destinasi baru guna mendorong wisatawan asing untuk masuk ke Indonesia. Pada sisi lain Ditjen Perhubungan Udara juga memberi kemudahan akses masuk bagi pesawat asing yang merupakan pasar utama seperti China, Australia, India dan Eropa serta mendorong terbentuknya bandara internasional.
Dari unsur Airport dan Airnav, Ditjen Perhubungan Udara mendorong pengelola bandara baik UPBU, Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II untuk mengembangkan fasilitas baik kapasitas terminal maupun peningkatan pelayanan pada bandara. Selain itu juga meningkatkan fungsi sarana dan prasarana maupun pelayanan dari personil bandara dalam menyapa para pengunjung.
Pengelola bandara juga didorong untuk aktif berkoordinasi dengan Perum LPPNPI Airnav Indonesia untuk mengupayakan penambahan rute internasional pada bandara-bandara yang menjadi favorit bagi pengunjung domestik dan asing. (Adhitio)