Djoko: Jangan Salahkan Over Loading
Kamis, 26 Januari 2017, 14:16 WIBBisnisnews.id - Jalan rusak jangan hanya menyalahkan muatan truk berlebihan (over loading) dan tidak berfungsinya jembatan timbang. Tapi, kontribusi kualitas kontruksi juga besar sehingga jalan seringkali mengalami kerusakan parah.
Peneliti yang juga aktivitis Masyarakat Transportasi Indonesja (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan, kwalitas jalan sangat tendah. Bahkan hasil penelitiannya pada sejumlah jalan utama di daerah, tjdak sepenhnya benar jalan rusak disebabkan akibat truk kelebihan.
" Padahal jalan rusak tidak semata disebabkan muatan lebih, tapi kondisi kualitas konstruksi jala sangat berpengaruh," jelasnya.
Jalan tol yang dianggap berkualitas prima, nyatanya juga ikut berlubang. Padahal jln tol tersebut baru terbangun belum sampai tiga tahun operasi.
Untuk menjaga kondisi jalan nasional sepanjang 47.017 km, terbentang dari Sumatera hingga Papua dapat memberikan pelayanan prima tanpa kerusakan berarti, perlu dipercepat pengoperasian jembatan timbang. Amanah UU 23/2013 tentang Pemda, penyelenggaraan jembatan timbang oleh Pemerintah Pusat (Kemenhub).
Hasil evaluasi total terhdp 164 unit jembatan timbang di seluruh Indonesia tahun 2016 yg diselenggarakan Ditjenhubdat, 77 unit dioperasikan, 15 unit direlokasi, 16 unit pembangunan baru dan 56 unit tidak dioperasikan.
Lokasi jembatan timbang tersebar di Sumatera (53), Jawa (50), Kalimantan (14), Sulawesi (27), Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Papua (20).
Selanjutnya akan segera dibuat Rencana Induk Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) yang bertujuan meningkatkan keselamatan pengguna jalan dan menjaga kondisi infrastruktur jalan dengan optimalisasi penyelenggaraan penimbangan kendaraan bermotor.
" Disamping itu, proses pengesahan rancang bangun mobil barang perlu dievaluasi," jelasnya.
Penanganan over loading hrs diikuti secara simultan dgn penataan pengujian kendaraan bermotor. Terutama penertiban dimensi (bak muatan) mobil barang.
" Masih banyak ditemui mobil barang dengan dimensi yang tidam sesuai ketentuan. Selain over loading juga membahayakan pengguna jalan yg lain," kata Djoko.(Syam Sk)