DPC INSA Banjarmasin Tertibkan Perusahan Pelayaran Bodong
Rabu, 18 April 2018, 19:06 WIBBisnisnews.id - Perusahaan pelayaran diminta, selain melaporkan kegiatan kapalnya di Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) juga ke assosiasi setempat.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Indonesia National Shipowners Association (DPC INSA) Banjarmasin Capt Moch Nurdin mengatakan, laporan kegiatan perusahaan pelayaran itu untuk kepentingan pendataan dan penertiban perusahaan yang masih aktif.
Diakui, sampai saat ini masih ada perusahaan pelayaran yang sudah tidak aktif alias tidak memiliki kapal tapi masih mencari muatan.
"Praktek yang mereka lakukan itu merugikan kami perusahaan pelayaran yang aktif dan berdampak langsung terhadap persaingan tidak sehat. Mereka tidak ada kapal, tidak ada karyawan, makanya berani banting harga biaya angkut, jauh lebih murah," tutur Nurdin saat ditemyi di DPP INSA Jalan Tanah Abang III Jakarta Pusat Rabu (18/4/2018).
Perusahaan pelayaran yang masih mengantongi izin namun tidak memiliki kapal terjadi bukan hanya di Banjarmasin tapi juga di hampir semua daerah. Mereka (perusahaan pelayaran) hanya praktek percaloan dan kalau sudah ada barang yang diangkut baru cari kapal.
"Sedangkan pelayaran yang masih aktif, buat kami sangat penting sebagai data jumlah kapal dan perusahaan pelayaran. Kadang mereka teriak minta bantuan kalau ada masalah, " kata Nurdin.
Selama ini banyak perusahaan pelayaran hanya melaporkan kegiatannya di KSOP. " Kami juga minta pemerintah melalui KSOP memerintahkan perusahaan pelayaran melaporkan kegiatannya ke INSA sebagai wadah resmi perusahaan pelayaran niaga," tuturnya.
Berdasarkan data DPP INSA, jumlah anggota yang tercatat sekitar 1600 perusahaan. Di DPW Banjarmasin, menurut Nurdin jumlah yang terdaftar sebagai anggota 98 perusahaan.
Prakteknya di lapangan, ungkap Nurdin jumlahnya bisa lebih dari 98 perusahaa. Artinya, mereka beroperasi di Banjarmasin tapi tidak melaporkannya ke DPC INSA dan hanya ke KSOP.
"Karena itu kami ingin ada kerjasama yang baik dengan KSOP agar perusahaan lelayaran juga melaporkannya ke INSA," jelasnya. (Syam S)