Dua Perusahaan MRO Milik BUMN Perluas Cakupan KSO
Jumat, 20 Juli 2018, 17:05 WIBBisnisnews.id - Dua perusahaan
Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO), PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMF) dan PT Merpati Maintenance Facility (MMF) perluas jalinan kerja sama operasi (KSO) perawatan pesawat.
KSO dua anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu ditandai dengan penandatanganan amandemen perjanjian antara Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto dan Direktur Utama MMF, Suharto, Jumat (20/7/2018) itu disaksikan Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Rox di kantor Kementerian BUMN Jakarta.
Aloysius mengatakan, KSO ini merupakan salah satu bentuk sinergi BUMN dalam mengembangkan industri perawatan pesawat dalam negeri serta memperluas cakupan lingkup kerja sama antara dua anak usaha BUMN ini.
“Dua anak usaha BUMN ini memiliki potensi bisnis yang tinggi dengan kemampuannya masing-masing. Dengan bekerja sama tentu industri MRO dalam negeri akan menjadi lebih optimal baik dari segi pengembangan kapasitas dan kapabilitas maupun daya serap pasarnya,” kata Aloysius.
Semula, KSO GMF – MMF hanya untuk perawatan pesawat jenis General Aviation, namun dengan amandemen perjanjian KSO cakupan perawatan pesawat ditambahkan jenis General Aviation, Non-General Aviation dan juga Private Jet & Defense.
Iwan Joeniarto dalam sambutannya mengatakan, KSO yang sudah berjalan selama satj tahun ini menunjukkan respon positif dari pasar.
Menurutnya, kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan berdampak pada kebutuhan transportasi udara yang cukup tinggi.
“Peredaran pesawat jenis general aviation jumlahnya sangat besar di Indonesia, tapi untuk perawatannya masih belum digarap dengan maksimal sehingga bisnisnya diambil oleh pihak luar. GMF dan MMF melihat hal ini sebagai peluang untuk dapat membawa keuntungan bagi kedua belah pihak,” ujar Iwan.
Hal senada juga disampaikan, Suharto yang mengatakan, perluasan lingkup kerja sama ini kedepannya akan mengutilisasi fasilitas Hangar milik MMF di Kawasan Indonesia Timur.
“Ketika awal kerja sama ini dibentuk, kami memiliki gambaran untuk mengembangkan KSO ini secara serius, oleh karena itu kami menambahkan jenis pesawat yang dapat dikerjakan di KSO ini,” ujarnya.
KSO antara GMF – MMF ini bermula pada November 2016 dimana GMF memberikan kontribusi dalam hal penambahan tools & equipment, system dan infrastruktur IT sebagai penunjang serta pemberian certified training terhadap personil yang akan didedikasikan untuk KSO ini sedangkan MMF memberikan sarana dan prasarana seperti Hangar di Surabaya dan Biak, ruang kantor dan ruang penyimpanan material, memfasilitasi certificate of approval (AMO) dari DKUPPU, serta beberapa tools & equipment. Iwan Joeniarto mengatakan kualitas yang diberikan kepada para pelanggan akan sama baiknya dengan pelayanan di Hangar Cengkareng. (Ismadi/Syam S)