Duterte Tetap Dukung Perang Lawan Narkoba
Minggu, 12 November 2017, 21:17 WIBBisnisnews.id - Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan menjadi tuan rumah bagi pemimpin dunia di Manila mulai hari Minggu 12 November, dengan harapan mereka akan menenangkan kritik internasional atas perang obat mematikan, yang oleh kelompok hak asasi manusia dianggap kejahatan terhadap kemanusiaan.
Presiden AS Donald Trump akan berada di antara para pemimpin dari 19 negara, ditambah dengan kepala PBB dan Uni Eropa, yang akan dimulai dengan jamuan makan pada hari Minggu malam diikuti KTT pada hari Senin dan Selasa.
Tapi kelompok hak asasi manusia telah menyatakan kekhawatiran dan kekecewaannya bahwa Trump dan sebagian besar lainnya cenderung mendukung atau tetap diam atas peraturan kekerasan Duterte, yang telah menyebabkan ribuan orang terbunuh.
"Duterte akan menikmati keheningan dari pemimpin Asia Timur dalam perang obat bius selama KTT yang akan datang," kata wakil direktur Human Rights Watch Asia Phelim Kine kepada AFP.
"Kita mengharapkan para pemimpin Asia Timur melakukan pengawasan diplomatik terhadap pembunuhan ribuan orang Filipina selama 16 bulan terakhir sebagai bagian dari perang obat Duterte dengan tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya yang membuat 100.000 orang tewas.
Sejak Duterte menjabat, polisi telah melaporkan membunuh 3.967 orang dalam tindakan keras tersebut.
2.290 orang lainnya telah dibunuh dalam kejahatan terkait narkoba, sementara ribuan kematian lainnya masih belum terpecahkan, menurut data pemerintah.
Banyak orang Filipina percaya Duterte telah mengambil tindakan yang diperlukan untuk melawan kejahatan.
Tapi kelompok hak asasi manusia memperingatkan bahwa dia mungkin sedang melakukan demonstrasi kejahatan terhadap kemanusiaan.
Amnesty International menuduh polisi menembak mati orang-orang yang tidak berdaya dan membayar pembunuh bayaran untuk membunuh pecandu narkoba.
Kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa polisi mengikuti desakan Duterte untuk membunuh. (marloft)