EASA : Update Risiko Ponsel Galaxy Note 7
Sabtu, 18 Februari 2017, 01:24 WIB
Bisnisnews.id - Regulator keselamatan Eropa, EASA telah menarik buletin keselamatan yang berisi risiko Samsung Galaxy Note 7, termasuk informasi recall dan penonaktifan ponsel, dan menggantikannya dengan rekomendasi umum.
Pada bulan September 2016, EASA dan FAA telah memperingatkan risiko Galaxy Note 7 bila digunakan saat terbang dengan alasan baterai Lithium bisa terbakar.
Samsung mengeluarkan recall global dan pada 2 Februari, pihaknya telah menerima 94 persen perangkat dari Eropa dan 96,5 persen di seluruh dunia. Mereka juga mengeluarkan kewajiban update software di bulan Desember yang melarang Galaxy Note 7 diisi lebih dari 30 persen.
" Pemberitahuan terbaru kepada EASA, Samsung telah menegaskan bahwa mereka akan merilis update software baru yang akan mencegah pengisian dan menghilangkan kemampuan ponsel bekerja sebagai perangkat seluler. Kami juga telah mencatat bahwa tidak ada insiden baru terkait kebakaran atau kecelakaan di pesawat, " kata EASA pada buletin keselamatan (9/02), menggantikan saran mereka sebelumnya yang dikeluarkan pada 13 Oktober 2016.
EASA sekarang telah menginformasikan rekomendasi yang lebih umum untuk pengiriman baterai Lithium yang rusak atau bekas. Rekomendasi tersebut berisi:
- Informasi untuk kru, penumpang dan staf tentang pelarangan dan pembatasan membawa baterai lithium atau perangkat bekas/rusak.
- Jika tidak sengaja membawa baterai lithium bekas/rusak, maka penumpang harus menjaga agar baterai atau perangkat dimatikan, menghindari aktivasi sengaja, dan tidak diisi setiap saat.
- Peringatan agar penumpang segera menginformasikan awak kabin jika perangkat rusak, panas, berasap, hilang, atau jatuh ke dalam kursi
- Staf yang bertanggung jawab untuk penerimaan kargo harus menyadari sepenuhnya bahwa baterai lithium bekas/rusak bisa berpotensi bahaya, dilarang diangkut oleh pesawat sebagai kargo. (marloft)