Ekspor Komoditas Pertanian Jateng Senilai Rp35,3 Miliar Dilepas Mentan Dan Gubernur
Selasa, 19 November 2019, 17:35 WIBBisnisNews.id -- Eskpor perdana komoditas pertanian dari Jawa Tengah (Jateng) dilepas oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan pejabat terkait. Prosesi ekspor dilakukan di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Selasa (19/11/2019).
"Nilai ekspor produk pertanian asal Jawa Tengah ini mencapai 283 ton dgn nilai ekonomi yang mencapai Rp 35,3 Milliar," kata Kepala KSOP Tanjung Emas, H. Ahmad Wahid menjawab BisnisNews.id, Selasa.
Dikatakan, beberapa hasil pertanian yang diekspor tersebut seperti Porang, Edamame, Bungkil dan minyak Kapok, sarang walet, cengkeh, kopi, biji pinang dan produk lainnya. "Adapun negara tujuan ekspor asal Jawa Tengah ini adalah Belanda, Tiongkok, Jepang, USA dan Iran," kata Wahid lagi.
Sementara, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, hasil-hasil produk pertanian Jateng cukup besar. Bahkan banyak diantara potensi itu sudah semakin terkenal di pasar luar negeri.
"Hal ini tidak bisa dilepaskan dari dukungan Kementan yang memberikan fasilitas memudahkan komoditas pertanian Jateng mampu menembus pasar internasional," jelas orang nomor satu di Jateng itu.
Mentan Syahrul Yasin LImpo juga mengungkapkan dari Jateng telah diekspor produk pertanian hampir ke seluruh dunia. “Ini bisa menjadi contoh peningkatan ekspor hasil pertanian di Indonesia dan saya berharap daerah lain dapat melakukan hal yang sama,” ungkap dia.
Mentan yang juga putra Makassar itu menambahkan, pihaknya menyampaikan, "terima kasih kepada Gubernur Jateng, para eksportir dengan adanya kegiatan ini yang dapat menjadikan sejahterakan rakyat nya dengan melalui kegiatan ekspor komoditas pertanian."
Langkah ekspor produk pertanian ini, menurut Mentan, sudah sejalan dengan Visi Presiden Jokowi tentang peningkatan kesejahteraan petani.
Indonesia adalah negara agraris dan mayoritas penduduknya adalah petani. Kini saatnya produk pertanian Indonesia, terutama asal Jateng dijual di pasar ekspor. Dengan begitu, pertanian akan menghasilkan devisa untuk negara dan meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya petani.(helmi)