Gangguan Pelabuhan Sebabkan Keterlambatan Pengiriman
Selasa, 07 Februari 2017, 17:36 WIBBisnisnews.id - Gangguan muatan di pelabuhan Kalimantan Timur dan Selatan menyebabkan ekspor batu bara terganggu, akibatnya terjadi penundaan karena kapal harus menunggu untuk mengangkut kargo.
Data pengiriman di Thomson Reuters Eikon dan jadwal muat di pelabuhan menunjukkan 136 kapal lepas pantai Indonesia terpaksa antri menunggu untuk mengambil batu bara, kemarin.
Zona pelabuhan yang terkena pengaruh termasuk Samarinda, Kalimantan Timur dan Taboneo, dekat Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Minggu sebelumnya, data menunjukkan ada 108 jumlah kapal antri, padahal 2 provinsi Kalimantan ini merupakan daerah pertambangan batu bara thermal terbesar di dunia.
" Masalahnya adalah otoritas lokal menghalangi keluarnya batubara tersebut," kata Pandu Sjahrir, Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia kepada Reuters, dan menambahkan banyak pedagang yang mengeluh kepadanya tentang masalah ini.
Otoritas pelabuhan lokal belum dapat dikonfirmasi tentang penyebab penundaan.
Para pedagang mengatakan bahwa gangguan ini akan berdampak pada harga batubara thermal lewat laut, terutama dari Australia.
" Jika ada gangguan di Indonesia, pembeli batubara harus beralih ke sumber alternatif untuk memenuhi permintaan mereka, dan itu batubara Australia," kata salah seorang pedagang batu bara.
Harga kargo Australia untuk batu bara dari terminal Newcastle menetap di harga 81 dollar per ton.
Indonesia menargetkan produksi 470 juta ton batubara pada 2017, sebagian besar untuk diekspor ke Asia. Produsen batubara terbesar di Indonesia adalah Bumi Resources, Adaro Energy dan Bukit Asam. (marloft)