Ganjil Genap di Jakarta Akan Diperluas, Ini Usulan BPTJ
Rabu, 07 Agustus 2019, 11:49 WIBBisnisnews.id - Untuk memgurai kemacetan lalu lintas dan optimalisasi angkutan umum banyak caranya. Termasuk ganjil genap yang akan diperluas termasuk bagi pengguna sepeda motor di Kota Jakarta. Kini masih dalam proses kajian yang dilakukan Pemprov DKI untuk memperluas ganjil genap, baik untuk mobil pribadi dan sepeda motor.
Yang pasti, BPTJ berharap jika waktu implementasi ganjil genap di jalan arteri DKI Jakarta dapat berlangsung seperti Asian Games 2018 lalu.
“Seperti yang kita usulkan melalui surat kepada Bapak Gubernur DKI Jakarta pada awal bulan lalu, kita berharap ganjil genap dapat diterapkan kembali seperti pada saat penyelenggaraan Asian Games 2018 yaitu mulai pukul 06.00 – 21.00 WIB pada hari Senin – Jumat kecuali hari libur,” ungkap Kepala BPTJ Bambang Prihartono di Jakarta, Rabu (7/8/2019).
Secara teknis, Bambang mengatakan jika berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, kinerja lalu lintas saat ini mengalami penurunan dibandingkan pada saat penyelenggaraan Asian Games 2018. Kondisi ini seharusnya tidak sampai terjadi jika semua pihak sadar dan mau naik angkutan umum.
"Jika pada saat berlangsungnya Asian Games rekapitulasi kecepatan jalan arteri yang diberlakukan ganjil genap mencapai 36,83 km/jam, maka data pada bulan Juli 2019 menunjukkan bahwa kecepatan turun menjadi 30,85 km/jam," jelas Bambang Pri.
Adapun untuk Volume, Capacity, Ratio (VC Ratio) pada jalan arteri tercatat mengalami kenaikan. Pada saat Asian Games berlangsung, VC Ratio menunjukkan 0,60, namun pada bulan Juli 2019 tercatat naik menjadi 0,69. VC Ratio merupakan perbandingan jumlah kendaraan dengan kapasitas jalan dalam satu waktu.
"VC Ratio naik berarti kepadatan kendaraan meningkat yang menyebabkan kelancaran arus lalu lintas berkurang. Sebagai informasi saat ini sistem ganjil genap hanya berlaku pada pagi pukul 06.00 – 10.00 WIB dan sore mulai pukul 16.00 – 20.00 WIB pada hari Senin – Jumat kecuali hari libur," jelas Bambang Pri.
Implementasi ganjil genap pada saat Asian Games 2018 juga berdampak pada kualitas udara di DKI Jakarta yang mengalami penurunan CO2 rata-rata sebesar 20,30 persen pada koridor jalan arteri yang diimplementasikan ganjil genap. “Data-data tersebut menjadi bukti bahwa kebijakan ganjil genap cukup efektif menjadi solusi mengurangi kemacetan dan tentunya akan berdampak pula pada pengurangan polusi udara,” kata Bambang.
Lebih lanjut, Bambang menilai jika pengalaman implementasi kebijakan ganjil genap saat Asian Games 2018 dapat menjadi benchmarking dalam mengurai kemacetan dan mengurangi polusi udara.
Bambang juga kembali mengingatkan bahwa saat ini telah bertambah lagi alternatif angkutan umum massal bagi masyarakat dengan beroperasinya Moda Raya Terpadu atau MRT. “Semestinya kehadiran layanan MRT dapat menjadi titik tolak transformasi gaya hidup masyarakat dalam bertransportasi,” tutup Bambang Pri.(helmi)